Sunday, December 21, 2008

Hiking di Forest Research Institute of Malaysia

Buat anda yang senang ber hiking ria, ada tempat yang dekat dari Kuala Lumpur, namanya FRIM (Forest Research Institute Malaysia), letaknya di Kepong, sekitar 16 km dari Kuala Lumpur. Di dirikan oleh koloni Inggris sejak tahun 1929, FRIM merupakan laboratorium hutan seluas 600 hektar yang juga merupakan tempat untuk mengadakan riset tentang hutan tropis di Malaysia.

Selain sebagai laboratoriumnya para cendekiawan, FRIM juga merupakan sarana rekreasi dan pendidikan. Hutan ini merupakan dareah yangg populer bagi orang lokal untuk mengadakan piknik, jogging, cycling, jungle track, bird watching dan bahkan wedding fotografi. Coba di Jakarta ada gak sih hutan seperti ini yang berjarak cuma 16 km dari pusat kota?

Sewaktu berkunjung kesana saya menyempatkan diri untuk melihat air terjun yang walaupun kecil tapi lumayan lah buat anak-anak saya bermain disana. Air terjun ini lah yang menjadi mata air untuk sungai yang mengalir membelah hutan tropis di FRIM. Sungainya sih tidak begitu besar dan juga tidak bersih-bersih amat, tapi ada aja orang dan anak-anak kecil yang bermain dan mandi di sungai tersebut.

Tidak jauh dari areal air terjun ada sebuah daerah yang namanya 'Kampung Jawa'. Di sana saya melihat sederetan rumah panggung dan beberapa rumah biasa. Saya tidak tahu apa maksudnya mereka memberi nama 'Kampung Jawa', atau memang orang-orang Jawa dulunya pada tinggal disitu?

Salah satu tujuan wisata yang dijual disini sebenarnya adalah perjalanan menuju ke Canopy Walk. Canopy Walk merupakan sebuah jalan jembatan buatan manusia yang dibuat di atas pohon, dimana anda akan bisa berjalan-jalan di atas pohon pada ketinggian 30 meter. Panjang Canopy Walk nya sendiri sekitar 50 meter. Sayangnya sesampainya disana kedua anak saya ketakutan, jadi saya malah tidak sempat menikmati pengalaman berjalan-jalan di atas pohon.

Untuk menuju ke Canopy Walk anda harus membeli tiket terlebih dahulu. Untuk dewasa tiketnya RM 5, pelajar (umur 13 tahun ke atas) RM 3 dan untuk anak-anak (7 s/d 12 tahun) biayanya RM 1. Canopy Walk ini buka setiap hari dari jam 9.30 s/d 14.30, tapi hari Senin dan Jum'at tutup. Anda juga sebaiknya mengenakan sepatu dan pakaian hiking karena perjalanannya cukup jauh, sekitar 1.4 km totalnya. Selama 900 meter pertama, jalan yang akan kita lalui cukup besar, muat untuk satu mobil lah kira-kira, tapi perjalanan selanjutnya sekitar 500 meter jalannya kecil, hanya setapak dan mendaki terus.

Satu lagi yang penting adalah jangan lupa untuk membawa lotion pengusir nyamuk, payung (kalau lagi musim hujan) dan air putih, karena sepanjang perjalanan menuju Canopy Walk tidak ada tuh yang namanya penjual minuman. Perjalanan ke Canopy Walk akan memakan waktu sekitar 30-45 menit one way. Total jendral perjalanan bolak-balik mungkin sekitar 2 jam. Jangan bawa kakek-nenek atau mertua anda, bisa-bisa gempor mereka nanti, kecuali fisiknya kuat. Kunjungan ke FRIM ini cocok bagi anda yang gemar berpetualangan di outdoor, kuat berjalan kaki serta mencintai alam hutan asri. Kapan lagi anda bisa menikmati hutan setelah selama ini terkurung oleh kehidupan kota yang semakin padat dan sempit? Untuk menuju FRIM anda bisa menggunakan kereta api KTM dari Kuala Lumpur dan stop di stasiun Kepong. Dari stasiun Kepong anda bisa melanjutkan perjalanan dengan taksi. Atau kalau malas naik kereta api, anda naik taksi saja dari Kuala Lumpur langsung, gak jauh-jauh amat kok, cuma 16 km. Website tesmi FRIM bisa anda akses disini.
Readmore »»

Tuesday, December 16, 2008

Beli Oleh-oleh di Kompleks Kraf (Craft Complex)

Kompleks Budaya Kraf merupakan salah satu tempat di Kuala Lumpur untuk belanja serta belajar tentang pernak-pernik kesenian/budaya Malaysia seperti, sarung, batik, lukisan dan berbagai macam handicraft. Kalau di Jakarta mungkin tempat ini bisa disamakan dengan Sarinah Thamrin lantai 4, tapi rasa-rasanya lebih bagus di Sarinah Thamrin deh barang-barangnya.

Kompleks Kraf ini terletak di daerah segitiga emasnya Kuala Lumpur, Bukit Bintang, jadi jika anda tinggal di sekitar Bukit Bintang tidak ada salahnya untuk mampir kesini. Adapun beberapa hal yang bisa anda lihat disini di antaranya adalah:

Craft Museum
Di museum ini anda bisa melihat sejarah kebudayaan Malaysia dengan menggunakan diorama sebagai mediumnya. Anda disini juga bisa melihat alat-alat tradisional yang digunakan untuk menghasilkan karya seni Malaysia.

Craft Shops
Disini juga terdapat beberapa toko suvenir yang menyediakan berbagai macam handicraft, batik, kain songket serta pelbagai cendera mata.

Wakaf
Tempat perisitirahatan tradisional asal Kelantan yang mirip rumah panggung dan terbuat dari kayu.

Craft Village
Disini anda bisa belajar secara langsung tentang tata cara pembuatan handicraft seperti cara membuat batik dan juga keramik. Anak-anak disini bisa belajar melukis dengan biaya sekitar RM50.

Artists Colony
Konsep dasar tempat ini mirip seperti kampung, dan juga merupakan tempat para artis lokal menunjukkan hasil karya serta kebolehan mereka dalam membuat hasil karya seni.

Bagi saya pribadi kalau anda mau mencari barang-barang seni yang lebih murah di Kuala Lumpur sebaiknya anda pergi ke Central Market saja, di sana harganya menurut saya lebih murah daripada di Kompleks Kraf. Kompleks Kraf mungkin lebih ditujukan ke upper market atau turis-turis bule yang gak ada masalah mengeluarkan kocek dollar nya.

Kompleks Kraf yang terletak di Jalan Conlay ini akan lebih mudah dicapai dengan menggunakan taksi, atau jika hobi berjalan kaki anda bisa menggunakan kereta api monorail dan berhenti di Bukit Bintang, dari sana anda tinggal jalan kaki sekitar 20 menit.
Readmore »»

Berenang dan Bermain di Sunway Lagoon Theme Park

Sunway Lagoon Theme Park merupakan taman bermain outdoor di daerah Bandar Sunway, Petaling Jaya, Kuala Lumpur. Salah satu theme park yang saya datangi saat itu adalah water park. Bagi yang pernah ke taman air di Jakarta seperti Water Boom atau taman air di Ancol pasti tidak akan asing dengan suasana water park di Sunway Lagoon ini. Daerah sekitar Sunway Lagoon juga merupakan daerahnya mahasiswa Indonesia, tidak heran jika di sekitar mall Sunway Lagoon banyak bertebaran restoran-restoran Indonesia.

Saya datang ke Sunway Lagoon sekitar hari ke tiga setelah lebaran di tahun 2008. Saya berpikir di hari lebaran tempat-tempat hiburan di Kuala Lumpur pasti tidak seramai seperti di Jakarta. Ternyata dugaan saya meleset, tempat ini seperti cendol, turis dari berbagai negara, terutama negara-negara Middle East dan Indonesia numplek semua jadi satu. Hampir di tiap tempat di Sunway Lagoon saya mendengar orang-orang berbicara dengan logat Jakarta. Saya merasa seperti di Ancol dan bukan di Kuala Lumpur, beneran!

Sayangnya pas saya di sana ada beberapa sarana hiburan yang sedang di renovasi, sehingga saya tidak bisa mencoba beberapa tempat atraksi di taman air tersebut. Tempat yang lumayan menarik buat saya adalah pantai buatan dimana orang-orang bisa bermain ombak dan bermain pasir, dan juga ada tempat dimana kita bisa surfing dengan ombak buatan. Mungkin karena saya sudah terbiasa pergi ke taman2 air yang ada di Jakarta, Sunway Lagoon ini jadi berasa kurang gregetnya. Cuma memang Malaysia menurut saya jago dalam berpromosi, mungkin karena banyak orang Cina nya yah, pintar jualan?

Sebenarnya disini bukan hanya ada water park saja, tetapi juga ada beberapa theme park lainnya seperti extreme park, scream park, wildlife park dan amusement park seperti Dufan tapi dalam versi mini. Anda bisa pilih park mana saja yang ingin anda kunjungi di kounter tiketnya. Disini juga terdapat mall besar yang namanya Sunway Pyramid, mall ini ada patung Sphinx di depannya dan nyambung juga ke Sunway Lagoon Theme Park. Kalau anda sudah berkeluarga dan punya beberapa anak kecil, Sunway Lagoon merupakan tempat yang lumayan fun buat mereka. Tapi kalau anda single fighter, sebaiknya skip saja deh tempat ini.

Kalau mau lihat peta Sunway Lagoon Theme Park silakan klik disini. Untuk melihat harga tiket masuk Sunway Lagoon silakan anda klik websitenya disini.
Menurut salah satu pembaca jalan2kl, untuk menuju ke Sunway Lagoon dari Kuala Lumpur yang paling murah adalah dengan menggunakan kereta api KTM Komuter. Jadi anda pergi ke stasiun KL Sentral terlebih dahulu, atau cari stasiun kereta yang dilewati oleh kereta api KTM Komuter, kemudian anda berhenti di stasiun Subang Jaya. Dari sana anda bisa menggunakan taksi atau kalau mau lebih murah lagi anda gunakan bis ke arah Sunway. Kalau enggak mau repot naik taksi langsung dari Kuala Lumpur juga bisa, cuma anda harus merogoh kocek lebih dalam.
Readmore »»

Monday, December 8, 2008

Nonton Malaysian Philharmonic Orchestra

Seumur-umur saya belum pernah nonton yang namanya music orchestra, dalam benak saya sudah tertanam bahwa penonton dan pemain orkestra adalah orang-orang yg berkelas, bercita rasa musik tinggi serta mengenakan fashion era mutakhir. Jauh beda dengan saya yang kumel, berpakaian seenak udel dan suka lagu-lagu rock. Jadi buat saya, nonton musik orkestra merupakan kemewahan sendiri.

Mumpung dapat tiket gratis saya pun tertarik untuk mencoba menikmati live musik klasik ini. Didalam tiket tertulis bahwa kita diwajibkan untuk memakai baju batik atau jas serta sepatu sopan. Kalau anda hanya memakai kaos, jeans dan sandal jepit sudah pasti anda akan ditendang keluar. Saya juga heran kenapa sih mesti rapi-rapi amat, musik kan universal, siapa aja boleh mendengarkan walaupun dia cuma pake sarung, ya enggak? Kakak saya juga pernah cerita bahwa di negeri asalnya musik klasik, Austria, dia pernah nonton orkestra dengan hanya mengenakan kaos, jeans dan sandal, tapi boleh masuk tuh.

Akhirnya dengan mengenakan jas yang sudah sempit dan sepatu kawinan andelan, saya pun akhirnya nonton juga Malaysian Philharmonic Orchestra ini. Ruangannya tidak terlalu besar seperti yang saya bayangkan, ada balkon di kiri dan kanan ruangan, serta langit-langit tinggi yang dihias oleh ornamen nan indah. Lightingnya warm, AC tidak terlalu dingin, penonton pria memakai jas, ada juga yang pakai batik lokal dan penonton wanitanya mengenakan baju-baju pesta. Mirip suasana orang kaya deh. Cuma memang tidak ada anak kecil, takut berisik soalnya. Walaupun begitu, ada juga orkestra yang khusus dipersembahkan oleh anak-anak dan untuk anak-anak di sini, tapi kita mesti melihat jadwalnya terlebih dahulu.

Belum ada 5 menit duduk, pemain musik Malaysian Music Orchestra (MPO) pun mulai berdatangan. Mereka langsung sibuk menyetem alat2 musik mereka, terdengar bunyi-bunyi alat musik ngak ngik ngok, tapi tidak mengganggu. Tak lama kemudian konduktor dengan rambut gondrong ala 80 an datang dengan diiringi tepuk tangan yg menggema di seluruh ruangan. Setelah saya perhatikan daftar nama pemain musik MPO dan tampang2nya, saya yakin bahwa 90% dari mereka adalah orang asing yang kebanyakan orang bule. Terus kemana yah orang2 Malaysianya? Namanya doang Malaysian Philharmonic Orchestra tapi isinya hampir orang bule semua.

Setelah mendapatkan aba-aba dari konduktor mulai lah musik klasik yang terkadang sedih, gembira dan marah mengalir deras. Saya kira tiap pemain MPO akan di berikan alat pengeras suara di tiap alat musiknya, tapi ternyata tidak tuh, jadi musik yang keluar asli banget didukung oleh ruangan dengan resonansi yang baik. Saya tidak ingat apa saja dulu lagunya, karena judulnya panjang-panjang dan aneh-aneh, pokoknya ada tiga lagu secara keseluruhan. Konser di mulai pada pukul 8.30 malam dan selesai pukul 11 malam plus istirahat 20 menit.

Yang menarik dari konser ini adalah saat masuknya pemain tamu (bule) yang piawai sekali bermain piano, jari-jarinya mengalir deras mengeluarkan nada-nada indah di tiap-tiap tuts piano secara sempurna. Alunan violin dan piano saling bersahut-sahutan secara merdu membuat saya terbuai sejenak. Sayangnya di akhir konsert pemain piano kaliber dunia ini kayaknya di 'paksa' oleh panitia untuk membawakan lagu-lagu Malaysia. Yang membuat saya terkejut lagi, 'lagu malaysia' yg dibawakan itu ternyata adalah lagu Rasa Sayange punya kita, punya Indonesia!

Entah karena terpaksa dan kurang latihan, lagu Rasa Sayange dan satu lagi lagu apa saya lupa tapi kayaknya lagu Indonesia juga yang diaku-aku oleh Malaysia ini buat saya terdengar kedodoran dan agak maksa. Untung lagu-lagu ini dimainkan sebentar, kalau enggak saya sudah kabur kali. Yang lucu buat saya, entah apakah ini memang tradisi musik orkestra atau bukan, setiap lagu habis sang konduktor akan diberi tepuk tangan dan menghilang di balik panggung. Kemudian dia akan muncul kembali serta memberi hormat pada penonton dan penonton akan bertepuk tangan lagi. Setelah itu dia balik lagi ke balik panggung, kemudian kembali lagi ke panggung, begitu terus, saya hitung sampai lima kali mungkin.

Yang lucu juga buat saya, mungkin karena tidak boleh batuk selama musik berlangsung, setiap musik habis para penonton pun berlomba-lomba batuk, kasian, kayaknya mereka nahan-nahan batuk selama konser berlangsung. Jadi ada baiknya kalau lagi batuk parah anda jangan nonton musik orkestra deh. Oh ya, di dalam ruang konser anda tidak boleh motret, bisa saja sih anda mencuri-curi motret dengan menggunakan handphone kamera, tapi kalau ketahuan biasanya anda bakalan didamprat oleh sekuriti.

Buat saya yang orang ndeso ini, nonton musik orkestra secara live merupakan pengalaman yg menarik. Harga tiketnya pun buat saya masuk akal, anda bisa mendapatkan tiket dengan harga hanya RM 20 untuk kelas kambing. Kelas lainnya juga ada dan yang paling mahal adalah RM 80. 1 RM itu sekitar Rp 3000. Anda bisa cek daftar acara dan membeli tiketnya secara online di websitenya MPO. Malaysian Philharmonic Orchestra ini terletak di KLCC atau gedung Petronas Twin Towers. Orkestra ini didirikan pada tanggal 17 Agustus 1998 oleh Petronas, perusahaan minyaknya Malaysia. Kapan nih Pertamina membuat seperti ini?

Readmore »»

Saturday, December 6, 2008

Makan di Restoran Nasi Lemak Antarabangsa

Mau mencoba nasi lemak yang paling terkenal di Kuala Lumpur? Kalau anda ada waktu dan ingin mencicipinya, silakan anda mencobanya di Nasi Lemak Antarabangsa, letaknya di Kampung Baru, tidak jauh dari Petronas Twin Towers. Restoran ini didirikan oleh Normi Tandoh, seorang wanita kelahiran Sumatera, Indonesia. Jangan salah, ini bukan restoran ber AC nan mewah, tapi cuma warung di pinggir jalan saja.

Nasi lemak standart biasanya terdiri dari nasi lemak (mirip nasi uduk), telur rebus, ikan teri, timun dan sambal. Lauk pauk tambahan yang disediakan disini biasanya terdiri dari enam jenis yaitu, rendang daging, rendang ayam, telur goreng, sotong, ayam kari dan paru goreng. Kalau tidak mau makan nasi juga disediakan mie rebus dan mie goreng.

Setelah mencoba mencicipinya, ternyata berbeda dengan yang saya harapkan. Rasanya hampir seperti nasi lemak standart biasa yang ada di Kuala Lumpur, tidak ada yang menonjol. Saya jadi mikir, mungkin karena hype saja yah makanya tempat ini jadi ngetop di KL? Kalau anda sekedar ingin 'been there done that', gak ada salahnya mencoba makan disini, sembari menjelajahi daerah kampung orang melayu disini.

Untuk menuju kesini anda bisa menggunakan kereta api Putra LRT dan berhenti di stasiun Kampung Baru, dari situ anda bisa jalan kaki kesana, tapi tanya dulu ke orang arahnya. Atau naik taksi paling gampang, sudah pasti supir taksi disini tahu dimana letaknya restaurant Nasi Lemak Antarabangsa. Restoran ini buka 24 jam. Alamat lengkapnya: 7C, Jalan Raja Muda Musa, Kampung Baru, 50200 Kuala Lumpur. Website resminya coba klik disini.

Update
Restoran Nasi Lemak Antarabangsa sekarang sudah buka cabang di Danau Kota, dan sebentar lagi juga buka di Ampang Park (Dekat Petronas Twin Towers).
Readmore »»

Thursday, December 4, 2008

Berpusing-pusing ke Putrajaya

Pusing-pusing itu bahasa Melayu, artinya muter-muter atau jalan-jalan, cuma saya tambakan kata ber saja, biar nyambung sama bahasa Indonesia. Jadi maksud dari judul artikel ini adalah jalan-jalan ke Putrajaya. Putrajaya merupakan wilayah persekutuan (federal territory) Malaysia yang ketiga, setelah Kuala Lumpur dan Labuan. Inget tidak dulu di Indonesia pernah ada master plan untuk memindahkan semua kantor pemerintahan ke satu tempat, saya lupa nama kotanya, tapi sampai sekarang master plan tersebut tinggal hanya plan saja, kandas, alias tidak pernah kesampaian.

Malaysia untungnya tidak ikut-ikutan kandas seperti Indonesia, master plan nya dimulai pada tahun 1993 dan saat ini hampir sebagian besar kantor pemerintahan Malaysia sudah berhasil hijrah ke kota yang berjarak sekitar 30 km dari Kuala Lumpur ini. Dari blog-blog yang saya telusuri tentang Putrajaya ini, banyak tulisan yang mengkritisi pembangunan Putrajaya, karena proyek ambisius senilai 6 milyar US Dollar ini dinilai hanya menghabiskan budget negara, banyak korupsi dan konon kantor-kantor di Putrajaya yang besar-besar ini hampir sebagian besar kosong melompong. "Ada banyak yang bisa dilakukan dengan uang sebesar itu," kata Lim Kit Siang, aktivis partai oposisi Malaysia yang menilai proyek tersebut hanya merupakan proyek Megalomania era Mahathir.

Terus pertanyaannya, ngapain sih jalan-jalan ke kota pemerintahan, paling-paling kita cuma disuguhi kantor-kantor yang biasanya membosankan, wajah-wajah lesu pegawai negeri dan jalanan yang sepi. Anda salah. Putrajaya dibangun dengan konsep dasar arsitektural yang ciamik, tidak asal dan cantik. Seluruh gedung perkantoran di Putrajaya semuanya berjiwa islamic style, kita seperti melihat gedung-gedung modern dari negeri-negeri eksotik Timur Tengah seperti Persia.

Dan yang membuat saya sedikit kagum adalah, walaupun Putrajaya merupakan kota pemerin tahan tapi ia juga di desain sehingga menarik juga bagi industri turisme. Ada beberapa daerah turis disini seperti Taman Wetland, yang merupakan taman dengan danau buatan yang besar ditengah-tengahnya. Lalu ada taman anggrek dan juga mesjid besar nan megah dipinggir danau buatan. Anda juga harus melihat kantor perdana menterinya, wah, besar sekali dan indah.

Di Putrajaya ada tur dengan menggunakan kapal cruise, anda saya sarankan untuk mencobanya, karena kapal cruise ini akan membawa kita tur keliling sebagian besar kantor pemerintahan di Putrajaya. Biayanya lumayan mahal menurut saya, anda bisa cek di websitenya Cruise Tasik. Ada juga pilihan kapal lain yang lebih murah, tapi biasanya tidak ada fasilitas AC.

Untuk menuju Putrajaya anda bisa menggunakan kereta api KLIA Transit dari KL Sentral. Harga tiket returnnya sekitar RM 15 per orang dan anak kecil lebih murah biasanya. Perjalanan kereta api ke Putrajaya sekitar 25 menit. Sesampainya di Putrajaya anda harus naik taksi untuk menuju daerah turis di Putrajaya. Atau anda juga bisa mencharter taksi sekitar RM 30/jam untuk berpusing-pusing di Putrajaya. Selamat berpusing-pusing.
Readmore »»

Wednesday, December 3, 2008

Belanja di Malaysia Saving Sale 2008

Tiap akhir tahun Malaysia biasanya mengadakan acara rutin sale di berbagai pelosok kota-kota besarnya, termasuk Kuala Lumpur. Tahun lalu tema sale nya adalah 'Malaysia Year-End Sale', sekarang tema nya diganti menjadi 'Malaysia Saving Sale'. Saya sendiri tidak mengerti apa perbedaannya, tapi yang jelas sale! Malaysia Saving Sale dimulai dari tanggal 29 November 2008 s/d 4 Januari 2009. Sekilas pandang dari berbagai mall-mall besar di Kuala Lumpur yang saya satroni, huruf-huruf besar SALE bertebaran di hampir setiap outlet toko, international brand maupun lokal brand. Buruan belanja, krisis sih memang krisis, tapi belanja juga kudu biar ngilangin stress karena krisis, loh? Readmore »»

Friday, November 21, 2008

Belanja di Bukit Bintang Area

Malaysia memang selalu tidak mau kalah dengan Singapura. Singapura punya kereta api LRT (Light Rapid Transit), Malaysia juga buat LRT, Singapura punya Orchard Road, Malaysia juga buat Bukit Bintang. Pokoknya Malaysia memang tidak mau kalah dengan Singapura. Bagus juga sih persaingan sehat, jadi kita-kita sebagai turis akan semakin termanjakan.

Bukit Bintang terletak di daerah segitiga emasnya Kuala Lumpur, lokasinya strategis karena dekat dengan Petronas Towers KLCC dan juga dengan pusat perbelanjaan turis seperti China Town dan Central Market. Saya disini akan mencoba membahas beberapa mall yang cukup populer di daerah Bukit Bintang di antaranya adalah Sungei Wang, Plaza Low Yat, Berjaya Times Square dan Lot 10. Sebenarnya ada dua mall lagi, tapi kalah populer, yaitu BB Mall dan Plaza Imbi. Ada juga mall baru tapi saya pernah tulis sebelumnya yaitu The Pavilion, letaknya di sekitar Bukit Bintang juga.

Sungei Wang
Sungei Wang merupakan mall yang menyediakan berbagai macam fashion untuk anak muda, asesoris fashion, DVD (bajakan sudah tidak ada lagi), suvenir, dekorasi untuk rumah dan lain-lain. Di lantai dasar anda akan menemukan berbagai macam outlet yang menjual handphone-handphone terbaru, harganya saya rasa tidak begitu jauh dengan Jakarta, walaupun katanya ada yang bilang bahwa Blackberry lebih murah disini sih.

Di lantai atas anda akan menemukan outlet yang menjual baju-baju yang menurut saya cita rasa fashionnya sangat Hong Kong style sekali, mungkin memang target marketnya anak-anak muda Cina Malaysia barangkali? Disini juga ada berbagai macam restoran dan toko mainan. Sungei Wang juga nyambung dengan BB Mall, mall yang mirip dengan Sungei Wang tapi tidak seramai Sungei Wang.

Plaza Low Yat
Nah, bagi anda yang gila gadget disinilah tempatnya. Disini menyediakan berbagai macam peralatan elektronik seperti sound system, handphone, TV, Playstation, kamera digital dan yang paling komplit disini adalah peralatan komputer. Bisa dibilang Plaza Low Yat ini merupakan Mangga Dua nya komputer di Kuala Lumpur. Hampir semua orang yang saya tanya di Kuala Lumpur pasti merujuk ke Plaza Low Yat untuk pembelian pernak-pernik komputer.

Lantai 3 dan lantai 4 merupakan pusatnya komputer. Untuk ngecek harga-harga komputer di Plaza Low Yat anda bisa cek di websitenya yaitu lowyat.net. Daftar harganya biasanya dalam bentuk PDF file atau image file. Ada dua toko yang saya suka kunjungi disini karena kita bisa bebas melihat barang-barangnya nya secara langsung, yaitu Sri Computer di lantai 3 dan All IT Hypermart di lantai 4. Bagi anda yang berniat mencari software bajakan jangan harap akan menemukannya disini, karena sejak tahun 2008 barang-barang bajakan sudah tidak dijual lagi disini. Ada mall lain juga yang menjual komputer dan dekat dengan Plaza Low Yat, namanya Plaza Imbi, tapi Plaza Imbi sepi dan kurang menarik bagi saya.

Berjaya Times Square
Berjaya Times Square merupakan mall super gede milik grup konglomerat Berjaya Group yg terletak terletak di seberang jalan Plaza Imbi. Ini mall besar sekali, sampai sekarang saya tidak pernah habis menjelajahinya. Outlet-outlet disini banyak juga yang international brand, tapi lebih banyak lagi barang-barang merk lokal.

Selain menjual berbagai macam barang yang tipikal seperti mall-mall di Jakarta, mall berlantai 10 ini juga menyediakan taman bermain indoor seperti mini Dufan tapi terletak di dalam ruangan. Taman indoor nya terbagi dua yaitu untuk remaja dan untuk anak-anak, masing-masing dipisahkan oleh beberapa lantai gedung.

Bagi pecinta buku disini juga terdapat toko buku Borders yang katanya merupakan toko buku Borders terbesar di Asia Tenggara. Saya betah disini berjam-jam, dan anak saya juga betah disini karena banyak menjual buku anak-anak yang menarik dan terkadang juga ada acara Reading Time. Borders juga nyambung ke Star Bucks, jadi anda bisa baca buku sambil ngupi-ngupi.

Lot 10
Lot 10 letaknya persis di seberang Sungei Wang, ia merupakan mall upmarket pertama di daerah Bukit Bintang yang dibangun sekitar akhir tahun 80 an. Untuk menyesuaikan diri dengan pembangunan mall di sekitarnya, pada akhir tahun 90 an mall ini di renovasi kembali.

Disini terdapat outlet seperti Isetan, Guess, Bodyshop, The Hour Glass, Royal Selangor, Dome Cafe, Standard Chartered financial spa, San Francisco Coffee, Cafe Societe, Delifrance, Page One, dll. Oh ya sekedar info, Body Shop di Kuala Lumpur katanya lebih murah daripada Body Shop yang di Jakarta. Kalau anda tidak suka belanja, anda bisa mencoba menelusuri daerah terkenal disini yang namanya 'Bintang Walk', letaknya persis di depan Lot 10.

Untuk menuju ke daerah mall-mall ngetop di jantung kota KL ini anda bisa menggunakan kereta api monorail dan berhenti di stasiun Bukit Bintang, atau kalau tidak mau repot-repot panggil taksi aja dan suruh supir taksinya ke Bukit Bintang area.
Readmore »»

Sunday, November 9, 2008

Naik Bis Ke Singapura Dari Kuala Lumpur

Bosen nguplek-nguplek di kota Kuala Lumpur, ingin mencoba mampir ke negara paling dekat dari Malaysia yaitu Singapura? Saat ini sebenarnya sudah ada penerbangan murah Air Asia dari kota Kuala Lumpur ke Singapura, mungkin sekitar 1 jam lamanya penerbangan, tapi kalau anda ingin lebih menghemat kocek dan saving untuk belanja habis-habisan di Singapura sebaiknya anda naik bis atau naik kereta api.

Pengalaman saya naik bus ke Singapura dari Kuala Lumpur adalah dengan menggunakan jasa perusahaan bus yang namanya Aeroline. Anda bisa langsung booking tiket anda untuk perjalanan dari Kuala Lumpur ke Singapura lewat website Aeroline dengan menggunakan kartu kredit, atau lewat website Aeroline Singapura jika anda berangkat dari Singapura menuju Kuala Lumpur. Kalau belum berubah, harga tiketnya adalah RM90 untuk dewasa one way dan untuk anak-anak RM65 one way. Kalau ingin kembali lagi ke Kuala Lumpur sebaiknya anda booking tiket return sekalian, kalau tidak, wah, anda bisa kehabisan tiket, apalagi di hari-hari libur.

Perjalanan naik bus ke Singapura akan memakan waktu sekitar 4.5 jam, tapi kalau anda kebagian sial kena macet bisa-bisa baru 6 atau 7 jam anda baru sampai ke Singapura. Jalan yang mnghubungi kota Kuala Lumpur dan Singapura merupakan jalan tol sepanjang 350 km, perjalanannya bagi saya agak membosankan karena kita hanya melihat pemandangan di sekitar jalan tol saja, tidak ada gunung atau pemandangan yang menarik.

Untungnya bus Aeroline yang merupakan bis double decker ini menyediakan sarana hiburan seperti TV di lantai atas dan cafe di lantai bawahnya. Jadi kalau anda bosan duduk dan nonton TV terus di atas anda bisa turun ke bawah dan nongkrong-nongkrong di cafe bawah. Bus ini juga menyediakan toilet, jadi anda tidak usah takut bakalan nahan-nahan kencing. Di tengah-tengah perjalanan biasanya bis akan berhenti di tempat istirahat khusus, jadi anda bisa makan-makan dan menghilangkan pegal dengan senam-senam sedikit di luar. Oh ya, anda juga akan mendapatkan jatah makanan dan minuman sebagai salah satu servis dari Aeroline. Makanannya biasanya nasi lemak atau steak dengan rasa yang standart.

Sesampainya di Singapura anda bakalan berhenti di dua kantor imigrasi, yang pertama adalah kantor imigrasi Malaysia dan yang kedua adalah kantor imigrasi Singapura, kedua kantor imigrasi ini jaraknya berdekatan satu sama lain. Di kantor imigrasi
Malaysia passport anda akan dicap dan anda akan dinyatakan keluar dari negara Malaysia, dan seingat saya anda tidak harus menurunkan barang-barang atau tas anda untuk di cek oleh petugas imigrasi Malaysia. Selanjutnya di kantor imigrasi Singapura passport anda akan dicap dan dinyatakan boleh masuk ke Singapura selama 7 hari, dan anda diwajibkan untuk menurunkan barang -barang anda dari bis untuk diperiksa oleh petugas imigrasi.

Bis Aeroline yang saya tumpangi berangkat dari Hotel Chorus, persis di depan gedung Petronas Twin Towers, Kuala Lumpur dan tiba di Harbor Front Centre, Singapura. Harbor Front Centre merupakan pelabuhan kapal di Singapura, terutama kapal-kapal pesiar. Dari pelabuhan ini anda bisa meneruskan perjalanan ke tengah kota Singapura dengan menggunakan kereta api dalam kota. Bis Aeroline di Kuala Lumpur bukan hanya ada di Hotel Chorus dekat Petronas Twin Towers saja, tapi ada juga di daerah Petaling Jaya dan Sunway.

Bis Aeroline menurut saya cukup mahal harganya, yaitu sekitar RM90 one way, anda bisa coba cek harga bis yang lebih murah sampai harga RM30 disini. Banyak pilihan bis, ada yang bertingkat, ada yang menyediakan fasilitas TV di tiap tempat duduknya, ada yang menyediakan tempat duduk yang bisa memijat, dll.

Alternatif lain pergi ke Singapura adalah dengan menggunakan kereta api. Lama perjalanannya antara 8 s/d 11 jam. Coba anda baca pengalaman saya naik kereta api malam dari Kuala Lumpur ke Singapura disini.

Readmore »»

Thursday, November 6, 2008

Sembahyang di Thean Hou Temple

Bagi anda yang tertarik untuk melakukan wisata ke tempat-tempat ibadah/ritual dan ingin mengetahui lebih dekat tentang kuil Cina anda bisa mencobanya di Thean Hou Temple. Kuil yang bisa dibilang masih baru ini dibangun oleh komunitas Hainan pada tahun 1989 di kota Kuala Lumpur. Kuil ini didedikasikan oleh kaum Budha untuk menyembah dewa Tian Hou atau bisa dibilang the heavenly mother.

Jika anda kebetulan berada di kuil ini pada tahun baru Cina, yang biasanya jatuh di awal bulan februari, kuil ini menjadi amat indah karena dihiasi berbagai macam lampu-lampu dan pernak-pernik khas orang Cina. Apalagi jika anda datang di malam hari. Wow, rasanya kita seperti dibawa ke kurun waktu film-film kungfu jaman dahulu.

Kuil utamanya terbagi tiga, yang sebelah kanan adalah altar untuk menyembah dewa Guan Yin, the Goddess of Mercy, yang tengah adalah untuk menyembah dewa Tian Hou, the heavenly mother, dan yang sebelah kiri adalah dewa Shui Wei Sheng Niang, atau the Goddess of the Waterfront. Kita sebagai turis bebas masuk ke altar untuk berfoto-foto selama kita mencopot sepatu/sandal dan berlaku sopan. Kalau mau coba sembahyang dengan cara mereka juga boleh walaupun anda bukan agama Budha.

Untuk menuju kuil ini kita bisa menggunakan kereta api Putra LRT dan berhenti di stasiun KL Sentral, dari KL Sentral anda ambil taksi, lama perjalanan mungkin sekitar 5 s/d 10 menit. Bilang saja ke supir taksinya bahwa anda ingin pergi ke Thean Hou Temple di Robson Hill.

Readmore »»

Sunday, October 12, 2008

Dari KLIA Airport dan LCCT Airport ke Kuala Lumpur

Airport kota Kuala Lumpur ada dua, yaitu LCCT (Low Cost Carrier Terminal) Airport dan KLIA (Kuala Lumpur International Airport) Airport. LCCT Airport dan KLIA airport jaraknya sekitar 70 km dari kota Kuala Lumpur. Lantas apa beda dari kedua airport tersebut? LCCT Airport lebih dikhususkan sebagai airport untuk pesawat komersil murah meriah Air Asia saja. Sedangkan KLIA Airport merupakan airport untuk berbagai macam pesawat komersil seperti KLM, Singapore Airlines, Garuda, dll. Jarak antara kedua airport itu sendiri sekitar 20 menit perjalanan naik mobil atau bus.


KLIA Airport

KLIA Airport merupakan airport yang sangat besar, megah dan katanya pernah mendapatkan penghargaan berkali-kali sebagai airport terbaik. Cara termurah untuk pergi ke Kuala Lumpur dari KLIA airport adalah dengan menggunakan bus. Biayanya berkisar antara RM8 s/d RM10 per orang dan bus tersebut akan berhenti di 2 pemberhentian bus di KL yaitu Hentian Duta dan STAR LRT Station, Chan Sow Lin. Bus ini siap berangkat tiap 30 menit dan akan memakan waktu sekitar 1 jam perjalanan menuju kota Kuala Lumpur.

Cara lain adalah dengan menggunakan taksi. Ada 4 tipe taksi di KLIA Airport. Ke empat taksi tersebut adalah budget taxi (4 panumpang), premier limo (4 penumpang), super luxury (3 penumpang) and family service (8 penumpang). Saya hanya pernah menggunakan budget taksi, biayanya sekitar RM70 s/d RM90, tergantung di bagian kota Kuala Lumpur mana yang akan anda tuju. Anda sebaiknya membeli kupon taksi di airport terlebih dahulu sebelumnya, jika tidak supir taksi yang iseng biasanya akan mengenakan biaya 2 kali lipat.

Cara yang paling cepat untuk menuju kota Kuala Lumpur dari KLIA Airport adalah dengan menggunakan kereta api KLIA Express. Stasiun kereta api ini terletak di lantai dasar KLIA Airport dan ia ada setiap 20 menit dari pukul 5 pagi sampai 12 malam. Harga tiket untuk dewasa RM35 one way atau RM70 return. Untuk anak kecil berusia antara 2 s/d 12 tahun harga tiketnya RM15 one way dan RM30 return. Dalam waktu 28 menit anda akan sampai di stasiun kereta api Kuala Lumpur, KL Sentral.

Saran saya kalau anda ramai-ramai sebaiknya menggunakan taksi, jatuhnya jauh lebih murah daripada naik kereta api. Tapi untuk mencari pengalaman, naik kereta api KLIA Express ini menurut saya amat layak untuk dicoba, keretanya bagus sekali, kapan Jakarta punya kereta seperti ini yah?

LCCT Airport

Nah, kalau anda pergi ke Kuala Lumpur menggunakan pesawat Air Asia sudah pasti anda akan mendarat disini. Namanya juga Low Cost Carrier Terminal alias airport murah, jangan heran jika anda sesampainya di sini di dalam hati anda berkata-kata, ini airport kok biasa-biasa aja yah? Saya pertama kali mendarat di LCCT Airport juga dalam hati berkata, kok airportnya biasa-biasa aja yah, kata orang-orang Kuala Lumpur lebih bersih dan modern dari Jakarta tapi kok airportnya gini-gini aja? Sekarang airport ini sedang diperbesar dan direnovasi, mudah-mudahan aja bisa lebih bagus.

Hanya ada dua cara untuk pergi ke Kuala Lumpur dari LCCT Airport. Yaitu dengan menggunakan bis dan taksi. Sampai saat ini belum ada kereta api ekspres dari LCCT airport ke Kuala Lumpur. Biaya taksi dari LCCT Airport ke Kuala Lumpur sekitar RM70 s/d RM90. Jangan lupa beli kupon tiket taksi di airport, kalau tidak, supir taksi iseng akan mengenakan biaya dua kali lipat dari harga normal. Naik bis biayanya sekitar RM8 s/d RM9 per orang. Lama perjalanan ke Kuala Lumpur sekitar 1 jam lebih. Di Kuala Lumpur bis ini akan berhenti di KL Sentral, pusat hub nya kereta api di KL.

Jika anda tidak terburu-buru waktu dan ingin mencoba naik kereta api ekspres ke Kuala Lumpur dari LCCT Airport, bisa juga. Caranya anda naik bis terlebih dahulu ke KLIA Airport (sekitar 20 menit perjalanan), dari sana anda pergi ke stasiun kereta api ekspress yang terletak di lantai dasar KLIA Airport. Saran saya kalau anda ramai-ramai sebaiknya menggunakan taksi, jatuhnya jauh lebih murah daripada naik kereta api.

Anda bisa lihat website KLIA airport disini, LCCT airport disini dan KLIA Express disini. Skybus, bis milik perusahaan air asia.

Video of Kuala Lumpur International Airport (KLIA)



Video of LCCT Airport


Readmore »»

Friday, September 19, 2008

Jangan Naik Taksi di Kuala Lumpur

Judulnya agak-agak heboh yah barangkali, tapi begitulah, saya tidak pernah mengalami kesan yang baik tentang taksi di Kuala Lumpur. Rata-rata mereka tidak mau menggunakan meter, mereka juga seenaknya milih-milih penumpang, semaunya milih tujuan dan pasang harga seenaknya saja. Sudah begitu, taksinya semua jelek dan didalamnya terkadang suka ada bau yang aneh-aneh. Jauh lebih bagus taksi di Jakarta atau di Singapura.

Kita naik taksi disini yang jadi bos bukan kita, tapi supir taksinya, gaya-gaya supir taksi disini juga bikin gedeg, seperti tidak butuh uang. Beberapa kali saya ditolak oleh supir taksi dengan alasan macet, harga tidak cocok, sakit, dan terkadang mereka menolak kita tanpa memberikan alasan apapun. Pernah juga saya diajak supir taksinya muter-muter dijalanan Kuala Lumpur dengan tujuan biar argonya mahal, padahal saya sudah tahu jalannya, akhirnya saya damprat saja dia, puas deh rasanya.

Jangan harap anda bisa mendapatkan taksi di KL pada jam-jam sibuk kantor, yaitu antara jam 7 pagi s/d 9 pagi dan jam 5 sore s/d jam 7 malam. Semua taksi tiba-tiba menghilang di jam-jam kantor karena mereka semua malas terjebak macet. Atau kadang-kadang mereka ada juga berjejer di satu tempat dan saya berani taruhan bahwa dari semua taksi yang berejejer tersebut tidak ada yang mau menggunakan argo meter. Dan biasanya harga yang mereka tawarkan pada jam-jam sibuk bisa-bisa sampai 3 kali lipat dari harga normalnya. Alasan mereka memberi harga mahal adalah, karena macet.

Kalau anda sampai di airport Kuala Lumpur dan terpaksa harus menggunakan taksi, jangan lupa membeli kupon taksi di counter taxi airport. Kalau tidak membeli kupon taksi, wah, bisa-bisa harganya melonjak sampai 3 kali lipat, apalagi kalau mereka tahu anda turis. Jika anda terpaksa menggunakan taksi dan mereka tidak mau menggunakan meter, anda sebaiknya tanya orang lokal terlebih dahulu berapa harga normal taksi dari tempat anda ke tujuan anda. Atau anda kalkulasikan sendiri kira-kira berapa harga normalnya, baru buat tawar menawar dengan supir taksi.

Saran saya, jangan gunakan taksi di Kuala Lumpur kalau tidak terpaksa. Lebih baik anda mempelajari jalur-jalur kereta api disini, jauh lebih murah dan fun.
Readmore »»

Thursday, September 18, 2008

IKEA Mutiara Damansara Kuala Lumpur

Banyak kawan-kawan saya yang datang dari Jakarta menanyakan soal IKEA di Kuala Lumpur. Mereka rata-rata senang dengan produk IKEA, murah dan modelnya cute, katanya. IKEA di KL saat ini memang merupakan IKEA yang terbesar di Asia Tenggara. Malah ada seorang kawan saya yang bilang bahwa IKEA Singapura tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan IKEA yang di Kuala Lumpur. Saya belum pernah ke IKEA Singapura, jadi tidak bisa nge cek kebenaran kata-kata teman saya tersebut.

IKEA di Kuala Lumpur tempatnya memang sangat luas dan penataan ruangnya apik dan nyaman. Penataan lighting di tiap show room tersusun sedemikian rupa sehingga suasananya menjadi hangat, hommy sekali rasanya. Rasanya kita seperti menelusuri satu demi satu halaman katalog IKEA itu sendiri. Ada 2 lantai utama di IKEA, lantai atas untuk barang-barang rumah yang besar seperti sofa, tempat tidur, lemari, dan peralatan mandi. Sedangkan lantai dasar untuk pernak-pernik rumah, seperti lampu-lampu, peralatan dapur, frame foto, korden, dll.

Sehabis lelah belanja anda bisa istirahat dan makan di restaurant yang menyediakan hidangan dari negeri Swedia yang merupakan negara asal IKEA. Restaurant ini terletak di lantai atas. Disini saya suka sekali makan Meat Balls, Salad Udang dan Fish & Chips. Sebagai desert anda boleh coba Daim Cake, cocok di temani dengan kopi susunya.

IKEA Mutiara Damansara terletak di shopping mall yang namanya Ikano Power Centre. Bosan dengan IKEA anda bisa melihat-lihat sekeliling mall, disana juga ada ACE Hardware, All IT Hypermarket, dan berbagai macam toko serta restaurant. Di Lantai paling atas ada toko yg menjual binatang piaraan, namanya Pet Safari, tokonya bagus dan anak anda pasti suka melihat-lihat binatang disana. Di seberang Ikano Power Centre juga terdapat mall yang juga tidak kalah bagus, namanya The Curve. Menurut saya jika anda suka belanja, pergi ke IKEA Mutiara Damansara amat sangat saya anjurkan. Oh ya, jangan terlalu banyak belanja juga, nanti bagasi pesawat anda over, keluar kocek lagi deh.

IKEA Mutiara Damansara Kuala Lumpur letaknya sekitar 20 km dari pusat kota. Untuk mudahnya anda bisa naik taksi langsung ke sana, mungkin biayanya sekitar RM 30 s/d RM 40. Naik kereta api juga bisa, anda gunakan Putra LRT, lalu anda berhenti di stasiun kereta yang namanya Kelana Jaya. Di stasiun Kelana Jaya ini nanti ada bus gratis yang menuju Ikano Power Centre. Atau anda tanya saja free shuttle bus yang menuju IKEA atau Ikano Power Centre. Dari stasiun Kelana Jaya perjalanannya kira-kira 20 menit. Untuk melihat daftar keberangkatan bus nya anda bisa klik disini. Maaf jika kualitas foto-foto di artikel ini jelek, soalnya di IKEA dilarang motret, jadi saya curi-curi motret dengan HP.

Video IKEA di Ikano Power Centre




Readmore »»

Wednesday, September 17, 2008

Dataran Merdeka & Sultan Abdul Samad Building

Dataran Merdeka merupakan tempat bersejarah bagi bangsa Malaysia dimana untuk pertama kalinya bendera kebangsaan mereka dikibarkan pada tanggal 31 Agustus 1957. Hampir setiap tahun upacara peringatan hari kemerdekaan mereka dirayakan disini. Di Dataran Merdeka juga terdapat tiang bendera yang tertinggi didunia (100 meter). Entah kenapa Bangsa Malaysia suka sekali dengan jargon-jargon 'terbesar', 'tertinggi' dan ter-ter lainnya.

Diseberang Dataran Merdeka terdapat gedung yang namanya Sultan Abdul Samad. Foto gedung inilah yang paling banyak digunakan oleh pemerintah Malaysia untuk mempromosikan turismenya. Sultan Abdul Samad Building berdiri sejak tahun 1897 dan merupakan gedung pemerintahan kolonial Inggris dahulunya. Sekarang gedung ini digunakan oleh pemerintah Malaysia sebagai kantor kehakiman.

Tidak banyak yang bisa dilihat disini, bagi anda yang suka gedung-gedung lama atau beromantisme dengan historisme, mungkin anda akan suka kesini, tapi bagi yang tidak sebaiknya tidak usah kesini. Hampir setiap hari bus-bus turis menurunkan ratusan penumpang kesini. Saya juga heran, daerah kayak begini aja bisa dibuat jadi daerah turis, memang saya akui Malaysia pintar ngejual dan mempromosikan dirinya sendiri. Indonesia kapan nih, jangan Bali melulu jadi andelan, Indonesia sebenarnya jauh lebih indah dari Malaysia alam dan nilai historisnya.

Untuk pergi kesini gunakan kereta api Putra LRT dan berhenti di stasiun Masjid Jamek. Dari stasiun Masjid Jamek anda sebaiknya tanya ke orang arah menuju Dataran Merdeka. Berjalan kaki akan memakan waktu sekitar 15 menit dari stasiun Putra LRT Masjid Jamek.
Readmore »»

Kuala Lumpur City Center atau KLCC


Ini mall pertama di Kuala Lumpur yang membuat saya terkagum-kagum. Maklum, saya kan asalnya dari kampung dan di kampung tidak ada yang namanya kereta api bawah tanah yang nyaman seperti di Kuala Lumpur yang langsung bisa berhenti tepat di bawah mall. Di Jakarta saja belum ada. Jadi, saat saya sampai di stasiun kereta api KLCC, saya turun, terus jalan sedikit dan wah, langsung disambut harum wangi roti boy dan masuk ke mall KLCC.

Terus terang di detik dan di saat itu juga saya kagum sekali dengan kota Kuala Lumpur. Kok bisa yah negara tetangga ini lebih teratur, bersih dan infrastrukturnya berjalan dengan baik. Kapan Jakarta bisa seperti ini yah? Atau mungkin enggak Jakarta bisa seperti ini? Apa yang salah dengan Jakarta yah?

KLCC terletak tepat di bawahnya gedung Petronas Twin Towers, jadi jika anda pergi ke Petronas Towers sudah pasti anda akan masuk ke KLCC dan juga sebaliknya. KLCC, seperti halnya mall-mall di Jakarta terdiri dari berbagai macam outlet yang menjual berbagai brand baik itu lokal maupun internasional.

Outlet-outlet yang menarik di KLCC diantaranya adalah Isetan, Jimmy Choo dan Body Shop. Eh tau enggak sih kalau Jimmy Choo itu ternyata asalnya dari Penang, Malaysia. Saya aja baru tahu juga tuh. Oh ya, Body Shop di KL katanya sih lebih murah daripada Body Shop yang di Jakarta. Coba anda langsung cek-cek harga deh. Ada satu toko disini yang selalu ramai dikunjungi oleh turis dari Indonesia, nama tokonya nya Vincci, toko sepatu buatan Malaysia, yang terkenal murah dan menarik model sepatunya.

Yang saya sukai di KLCC ini adalah Kinokuniya Book Store yang terletak di lantai 4, buku-bukunya lumayan komplit sampai ke komik mangga juga ada. Selain itu food courtnya, kalau anda mau coba-coba masakan asli malaysia disini juga banyak.

Beberapa tempat menarik di KLCC:

Petrosains
Petrosains merupakan sarana hiburan sekaligus pendidikan bagi anak-anak. Disini anda bisa belajar tentang ilmu-ilmu yang berkaitan dengan minyak bumi, seperti halnya Geologi, ilmu kelautan dan lain-lain. Tempat ini sangat luas dan menarik bahkan buat saya yang sudah dewasa sekalipun. Anak-anak saya yang berumur 4 dan 6 tahun betah berjam-jam disini. Petrosains ini dibuat oleh Petronas, perusahaan minyak di Malaysia dan terletak di lantai 4 KLCC. Kapan yah Pertamina punya ide briliant seperti ini?

Malaysian Philharmonic Orchestra
Bagi para pecinta musik orkestra anda bisa nonton disini. Anda bisa membaca catatan saya tentang orkestra ini disini.

Galeri Petronas
Tempat para seniman lokal dan internaional memamerkan hasil karyanya. Terakhir saya kesana ada pameran foto-foto antik tentang kota Kuala Lumpur. Seru juga.

Aquaria
Aquaria sebenarnya terletak di luar gedung KLCC, tapi kita bisa pergi kesana lewat KLCC, dan jalannya merupakan lorong ber AC, jadi nyaman untuk berjalan kaki. Saya tidak begitu merekomendasikan Aquaria, karena kalau dibandingkan dengan Sea World di Jakarta, jauh banget deh bedanya, Sea World jauh lebih besar dan menarik ikan-ikannya.

KLCC Park
KLCC Park merupakan taman hiburan yang luas dan semuanya gratis. Disana ada playground untuk anak-anak yang besar sekali, kolam renang, jogging track, dan air mancur yang bisa menari-nari. Air mancur ini mulai menari-nari dari pukul 6 malam s/d 9 malam. KLCC Park juga tempat yang cocok bagi fotografer yang ingin memotret keindahan gedung Petronas Twin Towers di malam hari.

Untuk pergi kesini anda tinggal menggunakan kereta Putra LRT dan stop di stasiun KLCC. Atau kalau naik taksi bilang saja ke KLCC atau Petronas Twin Towers.

Video KLCC Mall

Readmore »»

Belanja di Central Market Kuala Lumpur

Central Market dulunya merupakan pasar basah yang sudah ada di Kuala Lumpur sejak tahun 1888. Tapi sejak tahun 1980 pemerintah Malaysia merombaknya menjadi pusat kerajinan dan seni Malaysia. Central Market juga merupakan ajang bagi seniman lokal untuk memperlihatkan hasil-hasil karya seni terbaru mereka. Bahkan ada juga seniman dari luar negeri yang datang ke sini dan memamerkan hasil karyanya.

Di sini anda bisa membeli berbagai macam barang-barang seni kerajinan seperti batik, sarung, patung, lukisan, barang-barang antik dan lain-lain. Dengan harga yang relatif murah tempat ini cocok bagi anda yang ingin membeli oleh-oleh untuk keluarga di Indonesia. Anda juga dapat belajar melukis, belajar membuat batik atau cukup hanya menonton cara-cara pembuatannya saja.

Week ends day biasanya ada pertunjukkan seni wayang kulit, opera Cina dan pertunjukkan kesenian dari India. Pertunjukkan ini gratis dan biasanya dimulai dari pukul 7.45 malam. Jika anda lapar di lantai atas terdapat restauran lokal maupun western. Central Market buka dari pukul 10 pagi s/d 10 malam, masuknya gratis.

Untuk menuju Central Market, ambil kereta Putra LRT dan stop di Pasar Seni, dari sana anda tinggal jalan kaki sekitar 100 meter. Oh ya, Central Market juga berdekatan dengan China Town Petaling Street, jadi kalau anda mampir ke Central Market anda juga bisa sekalian mampir ke Petaling Street.
Readmore »»

Monday, September 15, 2008

Menara Kuala Lumpur atau KL Tower

Sebenarnya Menara Kuala Lumpur atau KL Tower itu lebih tinggi dari Petronas Towers. Loh kok bisa! Ya, karena KL Tower berdiri di atas bukit, jadi jika kita hitung tinggi KL tower ditambah tinggi bukitnya maka jumlahnya akan lebih besar dari ukuran tinggi Petronas Towers itu sendiri. Untuk melihat pemandangan kota Kuala Lumpur menurut saya akan lebih menarik dari KL Tower dibandingkan dengan Petronas Towers.

Kenapa? Karena di tur resminya Petronas Towers kita hanya boleh naik sampai lantai 42 saja, artinya hanya setengahnya dari yang bisa kita capai di KL Tower. Jadi, jika anda ingin melihat pemandangan kota Kuala Lumpur dari tempat yang paling tinggi, KL Tower lah tempatnya, bukan Petronas Tower, kecuali anda punya koneksi di Petronas Tower yang bisa membawa anda ke lantai 88!

KL Tower merupakan menara telekomunikasi dan merupakan menara kelima tertinggi di dunia, dan oleh pemerintah Malaysia dijadikan juga sebagai salah satu obyek wisata. Untuk naik ke observation deck anda akan dipungut bayaran RM 38 (dewasa) dan RM 28 (anak-anak). KL Tower buka setiap hari dari pukul 9 pagi s/d 10 malam. Jika anda sudah sampai di observation deck nya KL Tower, biasanya anda akan diberikan sebuah tape recorder sebesar walkman lengkap dengan head phonenya. Tujuan dari diberikannya Walkman ini adalah agar anda dapat mengetahui nama-nama gedung yang ada di sekeliling KL Tower sekaligus untuk mengetahui sejarah berdirinya KL Tower.

Jika anda tidak berminat untuk mendengar walkman, anda boleh menolaknya, karena bagi saya pribadi amatlah merepotkan untuk membawa-bawa walkman lengkap dengan headphone dan kabelnya. Di ruangan observation deck ini anda bebas berlama-lama, tidak dibatasi seperti halnya Petronas Towers. Menurut saya waktu yang paling baik untuk naik ke observation deck KL tower ini adalah malam hari, sebab lampu-lampu kota KL akan terlihat lebih indah. Siang-siang bolong pemandangannya agak menjemukan. Oh ya, anda juga bisa melihat Petronas Towers dari sini, karena Petronas Towers letaknya berdekatan dengan KL Tower.

Di observation deck juga terdapat toko yang menjual kaos, serta pelbagai macam cendera mata KL Tower. Selain observation deck di KL Tower juga terdapat revolving restaurant, atau restoran yang bergerak memutar perlahan di puncak menara. Restaurant ini buka dari pukul 11.30 s/d 14.30 untuk makan siang, serta pukul 19.00 s/d 23.00 untuk makan malam. Tapi untuk bisa makan di restaurant tersebut kita harus reserve atau booking tempat dulu, biasanya 1 minggu sebelumnya, atau mungkin lebih karena restaurant ini selalu fully booked.

Karena terletak di tengah-tengah hutan, KL Tower juga mempunyai tur untuk bird watching, camping, jungle trekking, jogging trails, forest walk, camping, playground, flora fauna dan Jelutong Tree. Untuk pergi ke KL Tower relatif mudah, karena ia terletak di tengah-tengak kota Kuala Lumpur dan sangat dekat dengan Petronas Towers. Jika anda naik kereta monorail, berhenti di Raja Chulan Station, dari sana anda bisa jalan kaki atau naik free bus shuttle. Jika anda naik kereta api Putra LRT, berhenti di stasiun Dang Wangi, dari sana anda jalan sekitar 300 meter ke Bukit Nanas Station untuk naik Monorail. Dari stasiun Bukit Nanas anda stop di Raja Chulan Station.Dari sana anda bisa jalan kaki atau naik free bus shuttle. Website resmi KL Tower bisa anda akses disini.

Video orang loncat dari KL Tower


Readmore »»

Naik 272 Tangga di Batu Caves

Batu Caves terletak di negara bagian Selangor, sekitar 13 km dari kota Kuala Lumpur dan merupakan tempat ibadah suci bagi orang Hindu di Malaysia. Yang menarik dari tempat ini adalah kuil-kuil Hindu di dalam gua serta patung dewa Murugan yang menjulang tinggi sekitar 43 meter. Dikatakan bahwa patung Murugan ini merupakan patung dewa Hindu yang tertinggi di dunia. Setiap tahun sekali pada bulan Februari biasanya akan diadakan festival Thaipusam di Batu Caves.

Jika anda kebetulan datang ke KL pada bulan Februari ada baiknya jika anda cek ulang tanggal dimulainya festival tersebut. Saya sendiri belum pernah datang pada saat festival Thaipusam, tetapi jika melihat foto2nya, cukup menyeramkan, karena ada beberapa atraksi yang cukup aneh, seperti orang dalam keadaan kesurupan, serta orang yang ditempel semacam paku dibadannya dan ditarik-tarik. Bahkan juga ada orang yang ditancap dengan panah mukanya tembus dari pipi kiri ke pipi kanan. Pada saat festival ini berjalan, Batu Caves biasanya akan menjadi lautan orang.

Di Batu Caves terdapat 3 gua utama dan satu gua kecil. Ada juga tur untuk melihat kehidupan kelelawar di dalam gua, tapi saya tidak berani ikut tur tersebut, karena phobia dengan ruang sempit, dan saya pasti tidak tahan dengan bau kotoran yang menyengat hidung. Untuk orang tua yang sakit jantung atau rematik sebaiknya tidak usah ikut menuju ke kuil utama, karena anda harus menaiki tangga sebanyak 272 anak tangga. Saya sendiri yang masih lumayan muda aja terpaksa mengambil istirahat beberapa kali sebelum sampai ke kuil utama.

Walaupun anda bukan beragama Hindu, tapi para pendeta disana dengan sopan akan mengajak anda turut sembahyang bersama di kuil, dan dahi anda biasanya akan ditempel semacam tanda yang biasa kita lihat pada orang India. Anda juga diperbolehkan foto bersama dengan pendeta disana. Sediakan uang kecil untuk menyumbang uang seadanya. Sepanjang perjalanan menaiki 272 tangga anda akan menemukan banyak monyet berkeliaran bebas. Jangan biarkan barang=barang berharga anda dijambret mereka, karena mereka diam-diam suka ngambil barang seenaknya dan lari.

Batu Caves buat saya tempatnya cukup jorok, banyak sampah bertebaran dan banyak kotoran burung dara serta kotoran monyet bertebaran. Di dalam gua bau kotoran akan semakin menyengat karena banyak terdapat kotoran kelelawar di dalam. Siapkan hidung anda sebelum sampai ke Batu Caves. Cukup mengherankan, katanya tempat suci bagi orang Hindu, tapi kok tempatnya jorok.

Untuk menuju ke Batu Caves yang paling mudah adalah naik taksi, jaraknya hanya sekitar 13 km dr kota Kuala Lumpur dan biayanya sekitar RM 10 - RM 15. Naik bus bisa juga dari stasiun Titi Wangsa ambil RapidKL bus rute U6. Jangan lupa kasih tau supir busnya bahwa anda akan berhenti di Batu Caves. Jika anda dari China Town Petaling Street ambil bus Nr 70 and 349. Naik kereta api, gunakan KTM Commuter dari KL Sentral berhenti di Sentul Station.

Oh ya, jangan lupa pakai sepatu yang enak buat naik tangga sebanyak 272 anak tangga.

Video Batu Caves


Readmore »»

Sunday, September 14, 2008

Petaling Street atau China Town di Kuala Lumpur

Bagi yang belum pernah merasakan suasana China Town, Petaling Street merupakan tempat yang bagus untuk memulai pengalaman pertama anda mencicipi suasana China Town. Petaling Street terletak tepat di jantung kota Kuala Lumpur, daerah ini baru mulai hidup sekitar pukul 7 malam s/d jam 12 malam. Jangan pergi kesini di siang hari bolong. Saya pernah pergi ke sini siang-siang bolong, sepi, walaupun ada beberapa pedagang yang jualan tapi suasana China Town nya baru benar-benar terasa di malam hari.

Bagi yang sudah biasa dengan barang-barang palsu di Jakarta seperti Rolex palsu, Adidas palsu, Prada palsu dan barang-barang asli tapi palsu pasti langsung familiar dengan daerah ini. Semua barang yang dijual disini palsu, dan kalau harga, kalau boleh saya bilang sepertinya sih lebih murah di Jakarta. Kalau mau beli oleh-oleh buat keluarga di Indonesia dan dengan harga yang relatif murah seperti kaos-kaos Kuala Lumpur, miniatur Petronas Towers, dan pernik2 lainnya disini lah tempatnya.

Yang lucunya walaupun saya tanya apakah jam Rolex yang ditawarkan benar-benar asli, mereka dengan yakin dan percaya dirinya mengatakan bahwa Rolex tersebut 100% asli diimport dari Swiss. Coba aja anda tanya iseng-iseng.

Soal harga sebaiknya anda tawar harganya sampai 75% dari harga yang ditawarin pedagangnya. Kalau nawar barang disini harus tega, kalau enggak, wah nyesel nanti anda beli barang yang ternyata masih bisa ditawar lebih murah. Seperti di Jakarta, disini juga menjual film-film bajakan, walaupun pemerintah telah secara resmi melarang pembajakan film tetep saja banyak yang jualan disini, walaupun untuk membelinya kita terkadang harus ngumpet-ngumpet.

Bagi yang bawa anak balita sebaiknya jangan dibawa deh anaknya, soalnya tempat ini apalagi kalau week end penuh sekali dengan orang, sampai-sampai mau jalan dan napas saja susah. Semua turis lokal maupun internasional ngejublek semua disini. Oh ya, Petaling Street terletak di pinggir jalan dan walaupun ada atapnya tapi kalau hujan sebaiknya ditunda sampai hujannya reda. Hati-hati juga dengan copet, walaupun saya belum pernah mengalami kecopetan, tapi ada beberapa tanda peringatan 'beware of pick pocket'

Jika anda bukan muslim ada baiknya mencoba masakan2 Cina disini yang relatif murah dan enak rasanya. Bagi yang muslim biasanya yang punya restoran akan bilang bahwa makanan ini ada babinya. Untuk pergi kesini cukup mudah, selain taxi anda juga bisa menggunakan kereta api, gunakan kereta api yang namanya Putra LRT dan berhenti di stasiun Pasar Seni. Atau jika anda menggunakan Monorail, berhenti di stasiun Maharajalela.

Video Petaling Street

Readmore »»