Monday, November 9, 2009

Melihat Kunang-kunang di Firefly Park Kuala Selangor

Buat yang biasa hidup di kota besar mungkin sudah tidak pernah melihat lagi binatang yang terlihat indah di malam hari ini. Anak-anak kecil jaman sekarang malah mungkin tidak tahu sama sekali apa itu kunang-kunang. Nah untuk sekedar bernostalgia dengan serangga yg bercahaya kerlap-kerlip ini tidak ada salahnya apabila anda mengunjungi taman kunang-kunang atau Firefly Park di kota Kuala Selangor, Malaysia.

Firefly Park terletak di kota Kuala Selangor, sekitar 1 setengah jam perjalanan naik mobil dari Kuala Lumpur. Firefly Park di buka pada pukul 19.30 dan tutup pada pukul 23.00, yah namanya juga tur kunang-kunang, waktu yang bagus untuk melihat aksi mereka adalah pada malam hari. Ingat, di Malaysia waktu mulai gelap adalah pukul 19.30, beda dengan Jakarta yang mulai gelap pada pukul 18.00.

Harga tiketnya per orang relatif murah sekitar RM10 atau 27 ribu rupiah. Sebaiknya anda berangkat dari Kuala Lumpur sekitar jam 16.30, jadi sampai disana anda masih sempet makan malam di restoran. Restoran Cinanya lumayan enak dan murah kok. Oh ya, jangan kelamaan makannya, nanti anda lupa beli tiket masuk. Tiket counter di buka jam 19.00.

Firefly Park bukan seperti kebun binatang biasa dimana binatangnya di letakkan di dalam kerangkeng, disini anda akan mengarungi sungai yg namanya sungai Selangor dengan sebuah kapal kecil bermotor yang muat untuk 20 orang. Nah dari kapal kecil inilah nanti kita akan menelusuri pohon-pohon dekat sungai dimana kunang-kunang berkeliaran dan berkerlap-kerlip seenaknya.

Perjalanan naik kapal melihat kunang-kunang akan memakan waktu sekitar 30 menit saja. Disini juga disediakan penginapan, tapi buat apa nginep-nginep, tidak banyak juga yang bisa dilihat selain kunang-kunang, itu juga cuma bisa dilakukan pada malam hari! Foto rumah di atas merupakan foto salah satu penginapan di Firefly Park.

Anda sebaiknya datang kesini jangan pada saat musim hujan atau full moon, dijamin kunang-kunangnya tidak bakal kelihatan di saat itu. Jangan lupa juga bawa lotion pengusir nyamuk, kalau tidak, wah bentol-bentol deh badan. Bawa kamera boleh-boleh saja tapi percuma, karena anda tidak boleh melakukan aktivitas fotografi selama di kapal, paling anda hanya bisa foto-foto sesaat sebelum masuk kapal.

Buat saya tur kunang-kunang ini cukup menarik setelah bosan melayari hiruk pikuk kota Kuala Lumpur. Bawa anak-anak anda, mereka sudah tidak pernah melihat kunang-kunang lagi kan? Kecuali anda memang tinggal di pedesaan dan sering melihat kunang-kunang tur ini akan kurang menarik. Cek website resmi Firefly Park disini.
Readmore »»

Wednesday, April 29, 2009

Masjid Negara atau National Mosque Kuala Lumpur

Di brosur-brosur tentang kota Kuala Lumpur, Masjid Negara selalu disebut-sebut sebagai salah satu tujuan menarik buat para turis, khususnya untuk turis-turis dari Middle East atau negara yang banyak penganut Islamnya seperti Indonesia.

Berdasarkan informasi dari brosur tersebut saya pun berangkat ke Masjid Negara. Sesampainya di Masjid Negara, saya bersiap-siap untuk mengagumi arsitektur atau kemegahannya, tapi apa daya, saya melihatnya seperti mesjid biasa saja, malah bisa saya bilang Masjid Negara ini kalah besar dan megah jika dibandingkan dengan misalnya mesjid Istiqlal di Jakarta atau bahkan dengan mesjid Putera di Putrajaya.

Penasaran, kemudian sesampainya di rumah saya 'google' Masjid Negara ini, dengan harap dapat menemukan sebuah kisah sejarah yang menarik dari Masjid Negara, tapi data yang saya dapat dari googling tidaklah begitu menarik, seperti bahwa mesjid ini didirikan pada tahun 1965, dan bahwa mesjid ini mampu menampung sekitar 15.000 orang, that's it!

Lantas mata saya menerawang jauh ke ujung jalan mesjid dimana beberapa bis turis merapat ke jalan dan menurunkan ratusan turis Arab. Mereka tampak antusias membuat film dan berfoto-foto ria dengan latar belakang mesjid dan ada juga banyak dari mereka yang mencoba untuk shalat di dalam. Sekali lagi saya kagum dengan turisme di Malaysia, ternyata mesjid yang biasa-biasa saja seperti Masjid Negara ini bisa menjadi salah satu obyek turisme jika di olah dengan baik. Bahkan mereka juga sudah membuat jadwal khusus kunjungan ke mesjid khusus untuk non-muslim!

Di penghujung hari yang panas itu, akhirnya saya menemukan juga sesuatu yang menarik dari mesjid ini, yaitu sebuah papan tulisan peringatan besar-besar yang bertuliskan 'Awas Pencuri Kasut!' atau awas pencuri sepatu. Ternyata enggak beda jauh dengan Indonesia kelakuannya! Cuma kalau di Indonesia sandal aja masih di colong, disini agak gengsi kayaknya, kasut atau sepatu yang diincer!

Untuk pergi kesini anda gunakan kereta api Putra LRT dan berhenti di stasiun Pasar Seni, dari sana anda bisa berjalan kaki, tapi lumayan jauh! Jika anda kesini anda bisa sekalian ke stasiun kereta api kuno di Jalan Sultan Hishamuddin, persis di seberangnya Masjid Negara.

Video Masjid Negara




Foto Galeri Masjid Negara














Awas pencuri sepatu artinya.




Bis-bis turis di depan Masjid Negara.
Readmore »»

Wednesday, March 25, 2009

Stasiun Kereta Api Kuno Kuala Lumpur

Di Kuala Lumpur kita masih dapat menemukan beberapa gedung peninggalan kolonial Inggris yang masih utuh berdiri, salah satunya adalah stasiun kereta api (old kuala lumpur railway station) yang terletak di Jalan Sultan Hishamuddin ini. Stasiun ini didirikan pada tahun 1910 oleh arsitek berkebangsaan Inggris yang bernama Arthur Benison Hubback.

Beliau juga mendesain beberapa gedung kuno di Kuala Lumpur seperti gedung Sultan Abdul Samad dan Masjid Jamek. Desain arsitek yang ia buat selalu merujuk kepada Moorish style architecture, sebuah genre islam arsitektur yang terkenal di daerah Afrika Utara, Spanyol dan Portugal pada tahun 711 s/d 1492. Kalau anda pernah ke negara-negara tersebut pasti anda akan merasakan deja vu jika melihat gedung-gedung bernilai arsitektur di Kuala Lumpur, terutama di Putrajaya.

Sejak tahun 2001 fungsi utama stasiun kereta api ini akhirnya digantikan oleh stasiun Sentral Kuala Lumpur yang lebih modern dan ringkas. Sekarang hanya ada satu kereta api, yaitu KTM Commuter yang masih menggunakan stasiun ini. Di sini juga ada sebuah museum kereta api, anda bisa melihatnya gratis, tapi karena sepi pengunjung museum tersebut akhirnya di biarkan tidak terawat. Persis di seberang jalan gedung anda akan menemukan gedung yang indah juga arsitekturnya, yaitu gedung milik perusahaan kereta api tanah melayu berhad.

Di dalam stasiun terdapat hotel kuno namanya The Heritage Station Hotel. Anda mau coba nginep disitu? Coba cek harga kamar di websitenya. Untuk menuju ke sini anda sebaiknya menggunakan taksi, bilang ke supir taksinya untuk menuju stasiun kereta api lama di Jalan Hishamuddin. Anda juga bisa menggunakan Putra LRT dan berhenti di stasiun Pasar Seni, tapi dari sana anda harus berjalan kaki lumayan jauh. Jika anda kesini anda bisa sekalian ke Masjid Negara, persis di seberangnya stasiun kereta api ini.


Video Hotel Heritage di stasiun kereta api kuno Kuala Lumpur




Foto Galeri


Gedung di seberang stasiun, kantor kereta api Malaysia.














Jalan masuk ke 'The Heritage Station Hotel'.


Suasana lobi The Heritage Station Hotel.


Museum kereta apinya kurang terawat.


Museum kereta api, terbengkalai.


Museum kereta api, lampunya mati dan tidak ada orang.
Readmore »»

Monday, March 9, 2009

Nongkrong di Sky Bar Kuala Lumpur

Sky Bar merupakan sebuah roof-top bar yang terletak di lantai 33 Traders Hotel, persis di seberangnya Petronas Twin Towers. Dengan semboyannya 'cool drinks, intoxicating views' tempat ini benar-benar memanjakan kita dengan view petronas towers nan indah di malam hari serta nuansa kosmopolitan Sky Bar yang anggun. Dengan iringan lagu dari sang DJ yang cenderung nge beat menjadikan Sky Bar sebuah oase yang menyegarkan di tengah-tengah kota Kuala Lumpur.

Sky Bar buka setiap hari dari pukul 5 sore s/d 1 malam. Dress codenya casual, jangan menggunakan kaos oblong atau sandal karet. Boleh bawa kamera poket atau DSLR asal jangan bawa tripod dan heboh saat motret. Untuk menuju Sky Bar (Traders Hotel) anda bisa menggunakan free shuttle dari KLCC Park/Petronas Towers atau berjalan kaki sekitar 15 menit dari KLCC. Website resminya bisa anda akses disini.

Foto Galeri Sky Bar Kuala Lumpur







Video Sky Bar




Readmore »»

Sunday, March 1, 2009

Makan Bubur Campur Cakwe di I Love Yoo

Saya tertarik saat melihat antrian yang lumayan panjang di restaurant I Love Yoo di The Pavilion ini. Apalagi yang antri banyak orang Cina, biasanya orang Cina selera makan dan pilihan makannya OK loh. Jangan kuatir, ini halal kok. No Pork! Dan murah.

Iseng-iseng saya coba antri dan pesen satu set, isinya hanya bubur satu mangkok, cakwe satu mangkok dan minuman susu kedelai satu gelas. Rasa buburnya terasa gurih sekali dan apabila di campur dengan cakwe nya, wah, sedap rasanya. Sejak saat itu makanan ini menjadi salah satu pilihan favorit saya kalau iseng-iseng makan sore.

Restoran I Love Yoo! ini bisa anda temui di lantai 2 Food Courtnya KLCC atau di Food Republic nya The Pavilion.

Foto Galeri







Readmore »»

Sunday, February 22, 2009

Zoo Negara Malaysia



Zoo Negara Malaysia merupakan kebun binatang yang terletak di negara bagian Selangor, sekitar 13 km dari pusat kota Kuala Lumpur. Kebun binatang seluas 110 are dan di buka sejak tahun 1963 ini menyimpan sekitar 5137 binatang dari 449 spesies yang meliputi mamalia, ikan, reptil, burung dan amfibi. Pertanyaannya, cukup menarik atau worth it kah pergi kesana? Jawaban saya singkat, tidak.

Menurut saya kebun binatang di Ragunan Jakarta jauh lebih baik dan lebih besar di bandingkan Zoo Negara di Kuala Lumpur ini, apalagi jika dibandingkan dengan Zoo di Singapura, enggak ada apa-apanya deh. Tempatnya menurut saya kurang terawat dan binatang-binatangnya terlihat agak kurang happy dan lesu-lesu. Saya berharap pemerintah disini segera meng upgrade Zoo Negara ini, malu lah masa kebun bintangnya yang membawa nama negara Malaysia hanya tampil seperti ini.

Kalau anda berkeras mau kesini juga, Zoo Negara buka setiap hari dari pukul 9 pagi s/d 5 sore hari. Ongkos masuk untuk dewasa adalah RM 15, anak-anak (3 s/d 12 thn) RM 6, dan untuk orang berumur 60 thn lebih RM 6. Untuk menuju ke Zoo Negara anda bisa gunakan kereta api Putra LRT dan berhenti di Stasiun Wangsa Maju, dari stasiun tersebut anda bisa naik taksi atau bis. Website resmi Zoo Negara bisa anda akses disini.

Foto Galeri Zoo Negara



















Video Elephant Show di Zoo Negara


Readmore »»