Judulnya agak-agak heboh yah barangkali, tapi begitulah, saya tidak pernah mengalami kesan yang baik tentang taksi di Kuala Lumpur. Rata-rata mereka tidak mau menggunakan meter, mereka juga seenaknya milih-milih penumpang, semaunya milih tujuan dan pasang harga seenaknya saja. Sudah begitu, taksinya semua jelek dan didalamnya terkadang suka ada bau yang aneh-aneh. Jauh lebih bagus taksi di Jakarta atau di Singapura.
Kita naik taksi disini yang jadi bos bukan kita, tapi supir taksinya, gaya-gaya supir taksi disini juga bikin gedeg, seperti tidak butuh uang. Beberapa kali saya ditolak oleh supir taksi dengan alasan macet, harga tidak cocok, sakit, dan terkadang mereka menolak kita tanpa memberikan alasan apapun. Pernah juga saya diajak supir taksinya muter-muter dijalanan Kuala Lumpur dengan tujuan biar argonya mahal, padahal saya sudah tahu jalannya, akhirnya saya damprat saja dia, puas deh rasanya.
Jangan harap anda bisa mendapatkan taksi di KL pada jam-jam sibuk kantor, yaitu antara jam 7 pagi s/d 9 pagi dan jam 5 sore s/d jam 7 malam. Semua taksi tiba-tiba menghilang di jam-jam kantor karena mereka semua malas terjebak macet. Atau kadang-kadang mereka ada juga berjejer di satu tempat dan saya berani taruhan bahwa dari semua taksi yang berejejer tersebut tidak ada yang mau menggunakan argo meter. Dan biasanya harga yang mereka tawarkan pada jam-jam sibuk bisa-bisa sampai 3 kali lipat dari harga normalnya. Alasan mereka memberi harga mahal adalah, karena macet.
Kalau anda sampai di airport Kuala Lumpur dan terpaksa harus menggunakan taksi, jangan lupa membeli kupon taksi di counter taxi airport. Kalau tidak membeli kupon taksi, wah, bisa-bisa harganya melonjak sampai 3 kali lipat, apalagi kalau mereka tahu anda turis. Jika anda terpaksa menggunakan taksi dan mereka tidak mau menggunakan meter, anda sebaiknya tanya orang lokal terlebih dahulu berapa harga normal taksi dari tempat anda ke tujuan anda. Atau anda kalkulasikan sendiri kira-kira berapa harga normalnya, baru buat tawar menawar dengan supir taksi.
Saran saya, jangan gunakan taksi di Kuala Lumpur kalau tidak terpaksa. Lebih baik anda mempelajari jalur-jalur kereta api disini, jauh lebih murah dan fun.
Friday, September 19, 2008
Jangan Naik Taksi di Kuala Lumpur
Labels:
Catatan dan Tips,
Transportasi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Yup, saya setuju sekali...taksinya jelek2 dan kendaraan tua semua..emang seenaknya aja tuh nembak2 sehingga harganya jd melambung tinggi..jauuhh lbh bagus di jkt yg masih pny bnyk taksi berargo dgn kondisi kendaraan yg masih baru dan jauuh lbh bagus pula.
ReplyDeleteSaya pnh mau naik taksi d KL trus supirnya lgs tembak 15 ringgit tuk jarak dari Petronas tower ke Masjid jameek..saya tolak doong dan saya cari taksi yg berargo..ternyata dgn argo saya hanya bayar 3,5 ringgit saja! wuaah wuaah...bnr2 kesel klo saya akhirnya jadi naik taksi yg pertama.
Dan satu hal lagi..supir2 taksi di KL careless sekali klo mengemudi.., mereka jg tdk menggunakan sabuk pengamanan dan pintu mobilpun tdk dikunci! ck ck ck...
i plan to take taxi from hotel to airport. what should i do then? minta dipesen dari hotel atau mncari sendiri? how we do know taxi yang berargo?
ReplyDeleteatau lbh baik take train ya?
trima kasiiih..
Biasanya naik taksi budget dari hotel di Kuala Lumpur ke Airport biayanya sekitar RM80 an. Jarang yg mau pake argo, yg pake argo biasanya taksi premium. Coba aja anda cari budget taksi dengan harga sekitar RM80 an ke airport.
ReplyDeletekalo dari bandara ke menara petronas enaknya naek apa?ada kereta tidak kalo dari bandara?
ReplyDeleteDari pusat kota ke airport paling enak naik kereta KLIA Express dari Central Station ke KL (Internantional Airport) cuma RM 35 dan waktunya 28 menit.
ReplyDeleteNaik bus juga bisa dari Central Station ke airport LCCT (AirAsia) biayanya RM 10 waktunya 1 jam (tergantung traffic).
wahhh aku setuju banget, ternyata pengalaman kita sama, makanya saya coba pelajari jalur rute kereta, monorail, dan bis. ternyata lebih asik dan nyaman kok asal kita tau aja rute2nya. oh ya kalau mau ke bandara aku saranin mending naik bis aja dari KL Central cuma 8 ringgit kok, aman nyaman dan gak bikin dongkol :)
ReplyDeletekalo datangnya bertiga (suami, istri, anak), better naik taxi apa naik kereta ya? misalnya dari KLIA ke genting, atau dari genting ke bukit bintang.
ReplyDeleteThanks
Kalau dr KLIA ke genting mending naik bis pak, mahal banget kalo naik taksi kalo cuma ber empat, kecuali ber 9 orang mungkin lebih murah naik taksi mini van.
ReplyDeleteto Indra
ReplyDeleteSaya lagi di KL sekarang, kalau dari KLIA medingan naik bus dulu ke KL Sentral, harga 9 sd 10 RM, sekitar 1 jam perjalanan, terus dari KL Sentral ada banyak BUS ke Genting nanti ada tulisan GO Genting di kaca belakang bus, harga tiketnya udah termasuk cable car, kereta gantung sekitar 10 RM per orang, jadi lebih murah dan menyenangkan
Salam dari Kuala Lumpur..., Ya malu saya jadi warga KL..., ada sesetengahnya menggunakan meter dan tidak.. disebabkan oleh transportasi yang lain dah berhubung jadi taxi sudah tidak mendapat nilai pada rakyat KL..., kecuali terdesak dan mahu cepat..., kami rakyat KL pun lebih selesa menggunakan transportasi rel daripada taxi.., yg penting pandai dan tahu destinasi tujuan...,
ReplyDeleteSemalam pun saya menggunakan taxi KLIS namun aneh spertinynga taxi KLIA ini tdk bermerk tp driver semacam grab namun di hire menjdi taxi KLIA. Taxi tidak ada manner sama sekali , ngebut , tdak tahu jalan, tdak mau ikut google maps, salah arah sampai 3 putaran. Ketika ditegur jangan ngebut agar tidak terlewat malah mengata-ngatai “babi”. Parah sekali padahal sebagai pelanggan sy dan keluarga tdk mengeluarkan kata kata kasar atau apapun hanya komplain jangn ngebut agar tidak terlewat. Mau komplain tp lupa tidak di foto no kendaraannya
ReplyDelete