Saturday, January 31, 2009

Mid Valley Megamall di Kuala Lumpur

Dalam hati mungkin anda menjerit, apa? Mall lagi? Yah, namanya juga negara tropis, mall merupakan sarana pengumpulan manusia+duit yang paling efektif di negara tropis. Siapa sih yang mau belanja sambil kegerahan di luar?

Mid Valley Megamall yang katanya merupakan salah satu mall terbesar di Asia Tenggara ini terdiri dari 4 lantai dan sekitar 430 outlet toko. Di sini ada pemain2 besar retail di Malaysia seperti Carrefour, Jusco dan Metrojaya yang tumben2nya bisa bergabung dalam satu atap! Ada juga cinemas yang terdiri dari 18 theater, dan toko buku MPH yang besar sekali.

Food courtnya ada dua, di lantai tiga dan di lantai basement, food court di lantai basement nyambung dengan food court The Garden, mall upper class yang berseberangan dengan Mid Valley Mega Mall. Bagi penggemar bowling, di lantai 3 ada 38 line bowling yang siap menunggu anda. Cuma menurut saya theme bowling ini lebih ke anak muda marketnya, suasananya seperti di dalam pub, alias gelap, kadang2 saya susah ngelempar bola karena gelap dan berisik banget lagunya.

Kalau mau menginap, disini juga disediakan dua hotel yaitu Cititel Hotel dan The Boulevard. Saya belum pernah menginap di kedua hotel tersebut, tapi ratenya menurut teman saya lumayan bersahabat. Untuk menuju ke sini anda bisa gunakan kereta api KTM Commuter yang langsung menuju ke mall. Atau bisa juga gunakan kereta api Putra LRT dan berhenti di stasiun Bangsar. Dari stasiun Bangsar anda bisa naik free shuttle service yang ada setiap 30 menit.

Video Mid Valley Megamall di Kuala Lumpur


Readmore »»

Tuesday, January 27, 2009

Makan di Johnny's Restaurant

Sampai tulisan ini di buat saya belum tahu apakah Johnny's Restaurant sudah ada di Jakarta apa belum, tapi gak ada salahnya anda coba deh masakan steamboat asal Thailand ini. Johnny's Restaurant Kuala Lumpur ada di BB Plaza jalan Bukit Bintang dan juga ada di Berjaya Times Square di daerah Bukit Bintang juga. Soal harga, jangan kuatir, masih masuk kategori murah, meriah, sedap dan kenyang. Halal, so pasti!

Di restoran ini anda bebas untuk memesan, apakah per set atau pilih sendiri menunya sesuka anda. Apabila makanannya sudah datang anda tinggal masukkan seluruh makanan tersebut ke dalam panci rebus listrik yang sudah disediakan, tunggu sampai makanannya mendidih dan matang, lalu sikat deh. Jangan lupa pesan juga saus nya, biasanya sih sudah diberikan tapi kadang-kadang pelayannya suka lupa ngasih saus. Sedap dimakan, apalagi kalau habis kehujanan atau kedinginan...nyam-nyam. Jangan lupa pesan makanan penutup atau desertnya, enak-enak dan banyak ragamnya. Lokasi lengkap restoran ini ada disini.
Readmore »»

Wednesday, January 21, 2009

Taman Tasik Perdana atau Lake Garden

Taman Tasik Perdana atau Lake Garden merupakan sebuah taman seluas 104 ha yang terletak di kota Kuala Lumpur. Taman Tasik Perdana katanya merupakan peninggalan negara Inggris yang sudah ada sejak tahun 1880 dulu. Di taman ini anda bisa piknik, jogging, mendayung perahu di danau buatan atau sekedar jalan-jalan menikmati pepohonan yang rindang.

Beberapa tempat yang layak anda kunjungi di taman ini antara lain adalah:

Birk Park

Masuk ke Bird Park hampir sama seperti kita masuk ke sebuah sarang burung, hanya sarang burung yang bakal kita masuki ini adalah sebesar 21 are. Makanya Bird Park seringkali di gembar gemborkan oleh turisme Malaysia sebagai sarang burung terbesar di dunia. Bird Park juga merupakan rumah bagi 3000 burung yang terdiri dari 200 spesies burung lokal maupun asing.

Dengan konsep 'free flight'nya ini, kita bisa melihat berbagai tipe burung tanpa harus melihatnya dari sangkar. Jadi tidak heran jika kita berjalan-jalan di Bird Park kita bisa melihat burung cenderawasih lagi nongkrong di pinggir jalan atau bebas bersliweran di tengah jalan. Hanya burung-burung yang masuk kategori liar saja biasanya yang ada di dalam sangkar, seperti burung unta dan burung-burung liar lainnya.

Di antaranya yang menarik disini adalah Bird Show, sebuah pertunjukkan burung. Pertunjukkan ini ada setiap hari pada pukul 12.30 dan 15.30. Di sini ada juga restauran dan souvenir shop. Di Bird Park, sebaiknya anda gunakan topi, karena burung-burung dengan bebasnya buang hajat sembari terbang dan banyak juga kotoran burung bertebaran di sepanjang jalan. Harga tiket masuk ke Bird Park buat saya cukup mahal, untuk dewasa RM 39 dan untuk anak-anak RM 29.

Taman Anggrek atau Orchid Garden

Orchid garden ini letaknya persis di seberangnya Bird Park, jadi jika anda ke Bird Park sebaiknya sempatkan diri anda untuk mampir ke Orchid Garden. Orchid Garden merupakan taman anggrek seluas 1 ha. Anda disana bisa melihat pelbagai bunga anggrek, belajar tentang anggrek dan juga belanja bunga anggrek di outlet yang sudah disediakan. Bagi penggemar bunga anggrek tempat ini layak untuk dikunjungi. Biaya masuk gratis, hanya di hari-hari libur saja anda harus membayar RM 1.

National Planetarium

Mungkin agak mirip dengan planetarium di TIM Jakarta, tapi kayaknya lebih banyak yang bisa dilihat di sini dibandingkan dengan planetarium Jakarta. Di hall utama ada berbagai pameran yang cukup menarik, kita bisa melihat mesin roket Arianne IV, bermain-main di ruang blackhole, duduk di kokpit space shuttle dan menggunakan atau mensimulasikan beberapa peralatan angkasa luar.

Yang cukup mengherankan saya adalah kok ada pakaian batik dan alquran yang dipajang di ruang pameran. Setelah baca keterangannya saya baru ngeh kalau batik dan Alquran tersebut merupakan barang yang ikut dibawa oleh astronot pertama Malaysia yang berangkat sekitar tahun 2008 lalu ke luar angkasa.

Di sini juga ada pertunjukan theater film persis seperti di TIM Jakarta, filmnya biasanya tentang planet, matahari, bintang, dll. Planetarium ini buka setiap hari dari jam 9.30 s/d 16.30 kecuali hari Senin. Biaya masuk planetarium ini kira-kira sekitar RM 2 atau RM 3 per orang. Untuk nonton film theater beda lagi tiketnya.

Butterfly Park

Sebuah taman kupu-kupu dimana anda bisa melihat dan belajar tentang kupu-kupu secara lebih dekat. Taman ini mirip seperti bird park dimana anda akan masuk ke sebuah sangkar besar sehingga kupu-kupu nya tidak bisa terbang kemana-mana, hanya taman ini jauh lebih kecil saja.

Di sini ada sekitar 6000 kupu-kupu dari sekitar 120 spesies dan 15000 jenis tanaman sebagai tempat hidupnya kupu-kupu. Selain itu juga ada museum kupu-kupu dimana anda bisa melihat berbagai macam insek seperti tarantula dll. Taman ini buka setiap hari dari jam 9 pagi s/d 18.00.

Harga tiketnya untuk dewasa RM 18 dan untuk anak-anak RM 8. Biaya tambahan jika anda membawa kamera digital adalah RM 1 dan untuk kamera video RM 4.

Lain-lain

Tempat yang cukup menarik juga disini dan gratis adalah sebuah taman dimana anda bisa menyewa perahu untuk keliling danau buatan dan juga beberapa tempat playground untuk anak-anak. Harap diingat cuaca disini hampir sama dengan di Jakarta, jadi kalau main di taman siang-siang bolong bakalan membuat anda kegerahan juga.

Di sini juga ada Deer Park, tempat di mana anda bisa melihat rusa berkeliaran bebas, atau Monumen Nasional sebuah taman peringatan bagi pahlawan Malaysia yang letaknya di seberang jalan Taman Tasik Perdana. Menurut saya Monumen Nasional ini tidak menarik, tapi tetep saja banyak bus turis parkir di sini. Emang Malaysia pinter ngejual paket turismenya.

Tempat yang lumayan fun juga disini adalah danau buatan dimana anda bisa menyewa perahu, cycling boat atau pedal boat dengan harga yang relatif murah selama 1 jam. Penyewaan perahu ini buka dari pukul 9 pagi s/d 12 siang. Tutup selama 2 jam dan buka lagi jam 2 siang sampai jam 5 sore. Relatif murah kok, sejam hanya sekitar RM 3 untuk pedal boat, dan muat untuk 2 orang dewasa dan 2 anak kecil. Fun, asal anda tidak males genjotnya aja!

Untuk menuju ke Taman Tasik Perdana sebaiknya anda gunakan taksi saja. Kalau tidak macet paling hanya sekitar 15 menit kalau berangkat dari Petronas Tower. Di dalam taman juga sebenarnya disediakan angkutan gratis untuk pergi dari satu tempat ke tempat lain di taman, hanya jarang muncul saja, jadi anda siap-siap aja deh untuk berjalan kaki dan jangan lupa bawa payung dan air minum, panasnya ampun deh kalau siang-siang dateng!

Video Bird Park di Taman Tasik Perdana (Lake Garden)



Readmore »»

Friday, January 16, 2009

The Pavilion Kuala Lumpur

Ada alternatif mall dan tempat belanja baru selain KLCC yang juga dekat dengan pusat kota Kuala Lumpur, namanya The Pavilion. Hadir di awal tahun 2008, The Pavilion terletak di jantung kota Kuala Lumpur, yaitu Jalan Bukit Bintang yang merupakan Orchard Roadnya Kuala Lumpur.

Buat saya, The Pavilion merupakan alternatif yang lebih menarik daripada KLCC. KLCC buat saya sudah terlalu umum, terkadang penuh sesak dengan turis di week end day, sedangkan The Pavilion suasana dan atmosfernya lebih segar, dan yang lebih penting kerumunan orangnya lebih upper class sedikit dibandingkan dengan KLCC.

Tempat yang menarik buat saya adalah yang namanya The Food Republic. Sesuai dengan namanya, Food Republic merupakan food court yang sangat luas dan menyediakan berbagai macam makanan baik lokal branded maupun international branded. Ada juga toko donut milik taikun Salon asal Indonesia yaitu JCO Donuts. Ternyata JCO Donuts sangat digemari juga di Kuala Lumpur, antriannya terlihat sangat panjang setiap hari.

Beberapa outlet lain yang menarik di The Pavilion adalah:

Times Bookshop: Toko buku dengan suasana yang asri dan hangat, banyak juga menyediakan buku-buku anak-anak.

Tangs: Toko asal Singapura yang menyediakan berbagai macam pakaian.

Harvey Norman: Toko all in one elektronik dan komputer asal Australia.

GSC Cinema: Bioskop dengan kualitas audio dan video yang high end, mirip dengan 21 di Jakarta yang juga menyediakan berbagai macam kelas theater.

Parkson: Outlet yang sangat luas dan menyediakan berbagai macam perlengkapan pakaian wanita, pria dan anak-anak dengan cita rasa upper class.

Untuk pergi ke Pavilion sangat mudah, jika anda menginap di daerah Bukit Bintang anda bisa tinggal berjalan kaki saja. Atau jika anda dekat dengan jalur kereta api Mono Rail, anda tinggal naik dan berhenti di stasiun Bukit Bintang. Dari sana anda tinggal berjalan kaki ke Pavilion.

Video Pavilion KL



Readmore »»

Thursday, January 8, 2009

Naik Kereta Api Dari Kuala Lumpur ke Singapura

Banyak cara menuju Singapura dari Kuala Lumpur, selain menggunakan pesawat dan bis, di antaranya adalah dengan menggunakan kereta api. Di awal tahun 2009 ini saya mendapatkan kesempatan untuk pergi ke Singapura dari Kuala Lumpur. Karena sudah pernah menggunakan pesawat terbang dan juga bis ke Singapura, saya bersama istri saya akhirnya memutuskan untuk mencoba menggunakan kereta api.

Kereta api yang saya gunakan saat itu adalah kereta api yang namanya Kereta Api Ekspres Senandung Malam, wah namanya puitis sekali yah? Sesuai dengan namanya, Kereta Api Ekspres Senandung Malam ini berangkat malam hari pukul 21.20 dari Kuala Lumpur dan sampai di Singapura pukul 8.15 pagi esok harinya. Tiket kelas yang saya ambil adalah tiket kelas VIP, dimana kita akan mendapatkan kamar sendiri dengan dua tempat tidur serta kamar mandi khusus sendiri lengkap dengan shower air panas dan toilet duduk.

Tepat pukul 21.20 malam, kami semua dipanggil untuk masuk ke kereta api. Saya hitung-hitung gerbong kereta apinya ada sekitar 15 gerbong. Begitu tiba di gerbong kereta dan masuk ke ruangan VIP nya, wah rasanya kok beda yah, tidak seperti yang saya bayangkan sebelumnya. Tempatnya lebih kecil dari yang saya bayangkan dan rasa-rasanya kamarnya kurang terawat dan beberapa perabotnya terlihat sudah agak tua. Dan sialnya lagi begitu mau nyalain TV, ternyata ada tulisan di bawah TV nya yang menyatakan bahwa saat ini TV tidak bisa di gunakan. Sial, saya pikir, kalau tidak bisa tidur dan tidak ada TV bakalan manyun deh...

Tepat pukul 21.35 kereta api mulai bergerak dan tak beberapa lama kemudian petugas kereta api datang untuk memberikan formulir imigrasi serta memberikan kita menu makanan. Menu nya saat itu cuma ada dua, nasi goreng dan mie goreng. Saya pilih nasi goreng, dan oh ya, untuk tiket kelas VIP ini kita bakalan mendapatkan jatah makan malam dan juga makan pagi gratis. Jam 22.00 nasi goreng datang dan langsung saya makan, lumayan lah rasanya, not bad at all.

Selesai makan dan terasa kenyang rasa ngantuk pun menyerang, saya coba untuk menidurkan diri. Tapi entah karena kereta api nya yang bergoyang-goyang terus dan tiap jam berhenti di tiap stasiun, di tambah lagi peluit kereta apinya yang cukup rajin berbunyi, saya dan istri saya malah tidak bisa tidur sepanjang jalan. Dan lagi AC nya yang super dingin dan tidak bisa di atur karena di kontrol secara sentral ini membuat kita semakin susah tidur karena kedinginan walaupun sudah disediakan selimut. Sialnya lagi TV rusak, jadi saya cuma bisa bengong2 atau baca2 majalah basi saja di kamar sepanjang malam.

Sekitar jam 5.10 pagi pintu di ketuk oleh petugas kereta api dan dia bilang bahwa kita harus menyiapkan passport serta formulir imigrasi. Lima menit kemudian sekitar jam 5.15 pagi kita sampai di stasiun kereta api sekaligus kantor imigrasi Malaysia di Johor Baru. Kemudian petugas imigrasi Malaysia datang, gendut dan tidak ramah. Karena tidak punya formulir kedatangan ke Malaysia kita berdua malah di omel-omelin oleh petugas imigrasi, penjelasan kita yg sebenarnya masuk akal malah tidak diterima oleh dia, malah kita berdua tambah di omel-omelin.

Malas untuk berargumentasi lebih panjang akhirnya saya turun dr kereta dan menuju kantor imigrasi di stasiun dan mengisi formulir kedatangan, kali ini petugasnya lebih ramah dan murah senyum. Formulir kedatangan ini adalah formulir saat anda mau masuk ke negara Malaysia, jadi harap anda tidak menghilangkannya. Saat pemeriksaan kantor imigrasi Malaysia di kota Johor Baru ini, kita tidak harus turun dari kereta api, karena justru petugas imigrasinya yang akan datang ke tiap gerbong kereta.

Setelah menghabiskan waktu sekitar 1.5 jam di sini, pada pukul 6.40 pagi kereta api pun bergerak lagi menuju kantor imigrasi Singapura di Woodlands, Singapura. Sekitar pukul 6.45 atau lima menit kemudian kita sampai di kantor imigrasi Singapura. Nah disini kita harus buru-buru turun dan siapkan semua barang-barang anda untuk di cek di kantor imigrasi Singapura. Saya sendiri pertama kali tidak ngeh kenapa orang-orang pada berlarian turun dan tergesa-gesa dari kereta api sambil membawa barang-barang, ternyata mereka berbuat seperti itu karena ingin cepat-cepat dapat antrian pertama di loket kantor imigrasi Singapura.

Untungnya gerbong kereta api saya yang VIP ini berhenti tepat di depan kantor imigrasi, jadi saya tidak usah lari-lari seperti mereka yang di kelas gerbong yang lebih rendah. Di kantor imigrasi Woodlands Singapura ini saya tidak ada masalah tapi yang bermasalah malah istri saya, karena masa berlaku passportnya tinggal 5 bulan lagi. Informasi juga bagi anda, cek kapan kadaluarsanya passport anda, sebab 6 bulan adalah angka minimal. Sebaiknya anda perpanjang dulu passport anda sebelum pergi ke luar negeri. Untungnya istri saya bisa mendapatkan visa juga dengan wanti-wanti dari petugas imigrasi supaya memperpanjang passport secepatnya.

Di stasiun Woodlands Singapura anda bisa memilih untuk keluar dari stasiun atau tetap melanjutkan perjalanan ke stasiun Tanjung Pagar di Singapura. Stasiun Tanjung Pagar ini dekat dengan daerah Orchard Road atau Marina Bay, sedangkan stasiun Woodlands agak jauh dari pusat kota Singapura. Saat itu saya memutuskan untuk tidak keluar dari stasiun Woodlands dan meneruskan perjalanan ke stasiun Tanjung Pagar, Singapura.

Setelah menghabiskan waktu sekitar 55 menit di kantor imigrasi Singapura, kereta api pun berangkat lagi menuju stasiun Tanjung Pagar pada pukul 7.40 pagi. Sekitar jam 8.25 pagi (lebih lambat 10 menit dr jadwal) akhirnya sampai juga kita di stasiun Tanjung Pagar, Singapura. Total jendral lama perjalanan naik Kereta Api Ekspres Senandung Malam dari Stasiun KL Sentral Kuala Lumpur sampai ke Stasiun Tanjung Pagar Singapura adalah sekitar 11 jam! Ditambah lagi saya tidak bisa tidur semalaman, ini badan rasanya remuk redam deh. Setelah mengalami ini, dua hari kemudian saya memutuskan untuk tidak kembali ke Kuala Lumpur dengan menggunakan kereta api, tapi dengan menggunakan bis yang lama perjalanannya hanya sekitar 4.5 jam saja!

Bagi anda yang tipe 'nempel bantal dikit molor' dan bisa tidur lelap di kereta api yang dingin, berisik dan bergoyang-goyang terus dan juga mau menghemat biaya penginapan hotel, perjalanan naik kereta api malam ini saya rasa lumayan lah. Tapi buat orang yang susah tidur di tempat baru seperti saya ini, jangan naik kereta api malam ini deh, capek banget rasanya. Ambil saja kereta api yang pagi atau siang!

Kalau di lain waktu saya harus memilih apakah akan menggunakan bis atau kereta api dari Kuala Lumpur ke Singapura, saya pasti memilih untuk menggunakan bis saja, lama perjalanannya hanya 4.5 jam dan di kantor imigrasi kalau menggunakan bis cuma membutuhkan waktu sekitar 15 menit saja dan tidak berjam-jam seperti jika kita menggunakan kereta api. Yah anda hitung saja sendiri, jika anda naik bis, berapa penumpang sih paling yang harus turun dan diurus di kantor imigrasi, paling banyak hanya 50 orang, coba bandingkan dengan jumlah penumpang kereta api sebanyak 15 gerbong? Cek artikel saya tentang naik bis dari Kuala Lumpur ke Singapura disini.

Tiket kereta api ini bisa anda beli/pesan lewat internet di website nya KTMB disini. Begitu anda buka websitenya KTMB anda cari daerah origin anda 'Sentral Kuala Lumpur'.

Waktu itu harga tiket VIP yang saya beli adalah RM 250 untuk 2 orang. Rinciannya tempat tidur bawah RM 135 dan tempat tidur atas RM 115. Ada beberapa klas/tipe tiket untuk gerbong kereta apinya, ada yang memakai tempat tidur (berth) ataupun hanya tempat duduk (seat) saja, anda tinggal pilih sesuai dengan budget anda sendiri. Di website KTMB juga ada foto-foto contoh ruangan untuk tiap kelas tiketnya.

Kalau anda tidak mau nginep semaleman di kereta api anda juga bisa menggunakan Kereta Api Ekspres Sinaran Pagi, berangkat jam 8.30 dari Kuala Lumpur dan sampai pukul 16.05 di Singapura. Atau Kereta Api Ekspres Rakyat, berangkat jam 14.00 dari Kuala Lumpur dan sampai pukul 21.30 di Singapura.

Berikut kira-kira rincian perjalanan dengan menggunakan Kereta Api Ekspres Senandung Malam:

21.20 -------> Masuk/boarding kereta api
21.35 -------> Kereta api berangkat
22.00 -------> Makan Malam
5.10 --------> Dibangunin petugas dan dikasih makanan kecil serta persiapan untuk pemeriksaan passport di kantor imigrasi Malaysia di Johor Baru
5.15 --------> Sampai di kantor imigrasi Malaysia di Johor Baru, tidak usah turun karena petugas imigrasi akan datang ke tiap gerbong kereta api
6.40 --------> Berangkat ke kantor imigrasi Singapura di Woodlands
6.45 --------> Sampai di kantor imigrasi Singapura di stasiun Woodlands, segera turun dan bawa barang-barang anda untuk di cek di kantor imigrasi Singapura.
7.40 --------> Berangkat ke Stasiun Kereta Api Tanjung Pagar di Singapura
8.25 --------> Sampai di Stasiun Kereta Api Tanjung Pagar di Singapura

Video perjalanan kereta api dari Singapura ke Kuala Lumpur


Readmore »»

Wednesday, January 7, 2009

Macet di Kuala Lumpur

Layaknya sebuah kota besar seperti Jakarta, Kuala Lumpur juga sama saja, macet dimana-mana saat jam berangkat kerja dan pulang kerja. Macetnya disini tapi masih lumayan teratur deh, soalnya orang di sini masih beradab sedikit, misalnya kalau kita kasih lampu sen kita masih di kasih jalan, coba di Jakarta, kasih sen malah diserobot supaya kita gak bisa belok atau masuk jalur lain, iya kan? Untungnya juga di sini tidak ada metro mini dan pengguna motor juga tidak sebanyak seperti di Jakarta.

Kalau mau jalan-jalan di Kuala Lumpur coba hindari jam-jam macet antara jam 7 pagi s/d 9 pagi atau jam 5 sore s/d 7 malam. Kecuali kalau memang anda berniat jalan kaki ke daerah-daerah yang dekat sih oke oke saja. Jam-jam macet begitu juga biasanya kita susah untuk mendapatkan taksi, kalau ada juga biasanya mereka tidak pernah mau menggunakan argo dan ngasih harga seenak udel mereka aja. Naik kereta api jam-jam segini juga saya tidak rekomendasikan, karena bakalan ramai banget, antrian beli tiketnya bakalan panjang, terus belum lagi antrian masuk ke kereta apinya juga panjang, dan lagi katanya sih suka ada copet di dalam kereta api kalau jam-jam sibuk. Tapi alhamdulillah sampai sekarang saya belum pernah kecopetan di kereta api Kuala Lumpur. Oh ya jangan coba-coba nyari ojek, gak bakalan ada di sini.
Readmore »»